Bank Sampah IAS Toba Makin Menarik, Kabiro Perempuan HKBP Terperangah

TOBA – Gencarnya sosialisasi terhadap keberadaan Bank Sampah IAS Toba yang dibarengi dengan membentuk unit-unit di berbagai Desa di Kabupaten Toba ternyata mendapat perhatian khusus dari masyarakat Toba.

Seperti halnya perhatian dari Kabiro Kategorial Perempuan HKBP, Bibelvro Risma Sinaga hari ini bertandang dan sekaligus berkunjung ke lokasi Bank Sampah IAS Toba di Jalan Somba Debata Balige, Minggu (10/4/2022).

Dalam kunjungan itu, Parlin Sianipar selaku inisiator berdirinya IAS Toba menjelaskan beberapa hal terkait sampah. Dikatakan bahwa sebetulnya sampah itu berguna dan dapat menambah penghasilan bagi para pelakunya.

“Sampah itu kalau tidak dikelola dengan baik bisa jadi masalah baik bagi kesehatan dan juga kerusakan lingkungan sekitarnya, termasuk menyangkut kenyamanan dan keindahan,” kata Parlin Sianipar peraih gelar S1 dan S2 dari ITB itu.

Untuk itu, lanjut Parlin, setiap orang seharusnya sudah memiliki kesadaran bagaimana mengelola sampah dengan benar dan dapat bermanfaat.

Mendengar penjelasan dari Parlin, tampaknya Risma Sinaga sangat tertarik dengan kunjungan serta penjelasan dari pendiri Bank Sampah tersebut. Disebutkan Risma bahwa kedepan rencananya akan menjalin kerjasama menyangkut dengan sampah.

“Ya, kalau kedepannya kita akan memikirkan untuk menjalin kerjasama dengan IAS Toba, semisal mendirikan Bank Sampah unit di Kantor Pusat yang nanti departemen kami akan menanganinya,” sebutnya.

Lebih kanjut, kata Risma, rencana tersebut akan dibahas lagi secara intensif dan detail bagaimana memulai, mekanisme, pelaksanaan, pengumpulan dan pendistribusian sampah, dan kedepan akan dibahas itu semua.

Tidak berhenti disitu, Risma Sinaga juga mengunjungi kediaman Parlin Sianipar di Desa Sianipar Toba dalam rangka diskusi dan membicarakan masalah perlindungan anak yang rumah aman bagi para penderita dan korban kekerasan ditengah keluarga serta masyarakat.

“Sudah saatnya bahwa lembaga seperti HKBP, khususnya departemen perempuan dibawah naungan departemen Koinonia, untuk memikirkan rumah aman bagi para korban kekerasan dalam rumah tangga dan masyarakat. Kedepannya kita akan membicarakan hal ini juga,” pungkasnya.

Dikatakan oleh wanita yang sebelumnya menjadi Dosen di Laguboti ini bahwa dalam mewujudkan rumah aman tersebut dirinya tidak bisa memutuskan sendirian, karena harus dibicarakan dengan pimpinan termasuk dengan pihak lain yang bersedia menjalin kerjasama.

Sementara disisi lain, mengenai issu limbah lingkungan khususnya yang menyangkut sampah dan pengelolaannya memang menjadi topik menarik diperbincangkan di tengah masyarakat Toba dan tidak terkecuali di kalangan Pemkab Toba. Itu disebabkan karena di Toba telah memiliki Bank Sampah Induk yang diberi nama IAS Toba. (JNS/JJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *