Parlin Sianipar Datangkan Diaspora Batak Berkarya di Toba, Jajal Kerjasama DEL

TOBA – Parlin Sianipar merupakan salah satu sosok pensiunan dari salah satu Kementrian RI. Namun dalam lima tahun terakhir lebih sering menetap tinggal di Balige-Kabupaten Toba, Senin (21/3/2022).

Putra kelahiran Sianipar Balige ini ingin berbakti untuk memberi sumbangsih dalam pemikiran dan kerjasama dengan berbagai pihak.

Meski usianya tak mudah lagi dan sudah memasuki 73 tahun, namun hasratnya untuk memberi sumbangsih kepada Kabupaten Toba terus menyala bagaikan bara api, sehingga tak heran ia memberi pendampingan langsung kepada keluarga korban kekerasan dan berbagai kasus pelecehan yang terjadi di wilayah Toba.

Bukan hanya itu, berdirinya IAS Toba yang mengelola sampah di Kabupaten Toba adalah atas inisiator Parlin bersama kawan-kawannya satu alumni di ITB (Institus Teknologi Bandung).

Hari ini, Senin (21/3/2022), Parlin Sianipar dan kru jelajahnews.id, mendampingi dua orang diaspora Batak dari profesi yang berbeda, yakni Ebenezer Tampubolon dan Monang Sirumapea untuk bertemu dengan Rektor Institut Tekhnologi DEL di Laguboti, Bapak Dr Arnaldo Maruli Tua Sinaga.

Pada sesi pertemuan, Parlin Sianipar menjelaskan, betapa perlunya semua pihak berkolaborasi dan membentuk kerjasama dengan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, institusi dan Diaspora yang memiliki spesifikasi diberbagai bidang, sehingga dirinya berusaha mendatangkan para diaspora yang bersedia memberikan perhatian kepada Bonapasogitnya.

Dalam kesempatan itu, Ebenezer Tampubolon, memperkenalkan diri sebagai putra kelahiran Toba, dimana dalam 21 tahun terakhir sudah tinggal dan berkarir di negara Jerman, dengan spesifikasi Software Engineer, bekerja pada Industri Penerbangan Lutfhansa, Jerman dan merupakan Alumni ITB tahun 78 jurusan Matematika.

Ebenezer menjelaskan, dirinya adalah merupakan bagian dari Grafital Iinformation System’ (GIS), lembaga ini merupakan sebuah lembaga non profit yang dibiayai oleh pemerintah Jerman dan bertujuan memberikan bantuan, baik berupa tenaga ahli dan lain-lain, dimana Eben terlibat didalamnya dan sudah pernah dikirim oleh pemerintah Jerman ke Dirgantara Indonesi (DI) untuk memberikan pelatihan.

“Kalau dibutuhkan saya bisa membantu dan memberi sumbangsih dalam soft ware di Del ini,” sebutnya.

Monang M T Sirumapea, mantan pejabat, General Manager PLN di Sumarera Utara, pensiunan dari Penatua Gereja (Sintua), Engineering Consultants, LTD dibawah bendera SINOTECH, Jakarta menjelaskan, dirinya datang ke Toba atas ajakan pak Parlin Sianipar dalam rangka menggali potensi SDA khusunya air terjun, dengan harapan dapat dimanfaatkan menjadi sumber pembangkit tenaga Listrik, dan menyampaikan bahwa permukaan air Danau Toba bisa juga menghasilkan sumber daya listrik dengan hanya memanfaatkan permukaan danaunya.

“Dulu kami sudah pernah membangun proyek Cirata, Jabar dimana potensinya dapat menghasilkan 1.000 megawat. Dan tahun ini akan dibangun juga sebuah proyek yang anggarannya jauh lebih ekonomis, dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan cara mengapung, menghasilkan 160 Megawat dengan hanya memanfaatkan permukaan space permukaan airnya. Kira kira dua tahun lagi akan selesai,” jelas Monang.

Monang menjelaskan, kawasan Danau Toba yang meliputi 8 wilayah Kabupaten sangat banyak menyimpan potensi daya air, seperti air terjun, namun potensi itu belum terdata secara maksimal dan belum dimanfaatkan.

“Saya siap memberi bukan untuk mengambil sesuatu dari Kawasan Danau Toba ini. Saya salut atas apa yang telah banyak dilakukan oleh pak Parlin dalam kurun lima tahun terakhir dan saya ingin memberi sumbangsih,” kata Monang dengan mimik serius.

Rektor DEL, Arnaldo Maruli Tua Sinaga menyampaikan, terima kasih atas kunjungan ketiga tamunya dan menjelaskan bahwa pada prinsipnya, Institusi DEL sangat wellcome terhadap ide-ide yang ditawarkan oleh para sesepuh dan karena pihaknya juga membutuhkan mitra dalam rangka melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Menyangkut soft ware, Arnaldo menyambut baik jika kedepan Ebenezer punya waktu dan berkenan menjadi dosen tamu di Institut Tekhnologi DEL.

“Menyangkut Software, kami memang membutuhkannya disini, dimana ada dua mata kuliah yang langsung bersinggungan dengan bidang ini, apalagi dalam konteks merdeka belajar, kami menyambut baik. Dan tentang pengabdian kepada masyarakat, kami sangat ingin berperan dan kami ingin terlibat secara langsung sesuai kapasitas kami,” jawab Arnaldo yang baru menjabat Rektor November 2021 lalu.

Tindak lanjut dari pertemuan itu, dan kerjasama apa yang nantinya bisa dikerjakan, kedepan akan dibicarakan secara intensif meski tidak harus bertemu, dan akan dibuat group diskusi baik lewat group WhatsApp atau zoom meeting. (JJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *