Ketua TP PKK Taput Hadiri Seminar, Satika: Laki-Laki dan Perempuan Harus Selaras

Daerah, Ragam41 views

TARUTUNG – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tapanuli Utara Satika Simamora menjadi pembicara dalam sebuah seminar dalam rangka memperingati hari ulos sedunia di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, Sabtu (16/10/2021).

Seminar kali ini mengusung tema ‘Feminisme dan Kepemimpinan Perempuan di Indonesia’ yang diprakarsai oleh Gema Karya Tapanuli Utara. Adapun siminar itu dibuka oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat.

Bukan hanya Wakil Bupati, turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra, Parsaoran Hutagalung, Wakil Ketua TP PKK Ny Marsaulina Sarlandy Hutabarat, perempuan dari berbagai profesi, organisasi komunitas, dan pimpinan Perangkat Daerah serta stakeholder lainnya.

Sebelum seminar dimulai, diawali melantumkan lagu ‘Hu Haholongi Do Ho’ untuk menggugah peserta sekaligus menjadi topik dalam paparan pembicara.

“Dengan adanya seminar ini semoga menjadi titik awal untuk perubahan lebih baik. Kedepan kita harapkan kaum perempuan menjadi saluran kasih bagi sekitar kita. Lakukan hal yang positif dalam kehidupan kita pasti akan memunculkan ‘Feminisme yang Seksi’, sebagai ibu rumah tangga perempuan harus menjadi panutan bagi anaknya agar generasi muda kita memiliki pikiran positif,” papar Satika.

“Kepemimpinan itu adalah bagaimana kita bisa memberikan solusi dalam kehidupan. Menjadi pemimpin harus dengan kasih sayang dengan cara menjukkan apresiasi, tawarkan bantuan, bersikap fleksibel dan pengertian, siap untuk mendengarkan serta berikan pelatihan sesering mungkin,” lanjut Ketua Yayasan Kanker Indonesia Taput itu.

Ketua Dekranasda Taput itu menjelaskan pemimpin tidak harus seorang laki-laki saja tetapi peran kepemimpinan seorang wanita di era modern ini juga sangat dibutuhkan kiprahnya organisasi dipimpin oleh laki-laki.

Disamping itu, kata Satika perkembangan zaman yang modern ini juga menuntut wanita untuk mampu menjadi seorang pemimpin dimana wanita dan pria memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, tidak selamanya wanita selalu dengan sikap feminisme dan pria dengan sikap maskulin namun ketika perempuan memimpin juga memiliki sisi feminisme dan maskulin.

“Laki-laki dan perempuan harus berjalan selaras dan saling mendukung ibarat kepala dan leher. Hidup itu simpel yang penting kita berpikir dan berbuat positif karena pertanggung jawaban kita langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ulasnya.

Kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya maka kita harus siap atas apa yang akan terjadi pada kita, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi. Lanjutnya, hidup ini perlu berserah diri berdoa dan tetap fokus untuk melakukan sesuatu yang positif.

“Kita harus mampu memberikan solusi atas permasalahan di sekelilingnya, lakukan apa yang dapat kita lakukan demi kebaikan, jadilah saluran berkat yang dilatar belakangi oleh rasa sayang,” tutup Satika Simamora. (GH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *