Diduga Terjadi ‘Pungli’ di Dinas PU Deli Serdang, Kadis Enggan Ditemui Wartawan

DELI SERDANG – Beredar kabar bahwa setiap pagu anggaran proyek pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Deliserdang diduga terjadi membagi-bagikan anggaran ke berbagai oknum.

Pembagiannya pun bervariasi yaitu sepuluh persen ke Dinas dan delapan persen keluar dinas sebagai biaya lapangan.

Demikian disampaikan narasumber kepada JELAJAHNEWS.ID yang enggan menyebut namanya dalam pemberitaan, sebut saja namanya Ucok.

Ucok mengatakan setiap proyek di dinas PU Deliserdang yang telah berganti nama ke Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) konon memberlakukan pemotongan dari nilai nominal proyek yang dikerjakan.

“Sepuluh persen ke dinas bang, delapan persen keluar dinas untuk biaya lapangan lainnya,” kata Ucok, Rabu (10/8/1022) siang.

Terpisah, Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Deliserdang, Janso Sipahutar ketika dikonfirmasi ke kantornya sedang tidak berada di ruangan.

Security yang bertugas menyampaikan tidak mengetahui kemana sang Kepala Dinas pergi.

“Tidak tau kemana pak, entah ke lapangan entah dipanggil Bupati, tidak tau kami,” ujarnya, Rabu (10/8/2022).

Dikonfirmasi melalui panggilan seluler, Janso Sipahutar menolak panggilan komunikasi dengan merijek telepon wartawan.

Sebelumnya, jembatan Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Deliserdang akhir-akhir ini mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Betapa tidak, akses jalan yang sedianya diharapkan warga dapat segera digunakan, kini harapan itu sirna lantaran pengerjaan proyek terkesan lamban, bahkan dinilai tidak sesuai jadwal batas pengerjaan yang ditentukan.

Warga sempat protes dan dilakukan mediasikan melalui pemerintahan Desa dengan cara mengumpulkan para petani dan pengusaha untuk berdialog bersama pihak pekerja proyek.

“Kami warga sudah pernah melakukan aksi protes, pengusaha dan petani berkumpul mempertanyakan lamanya pengerjaan jembatan ini, warga berkumpul dan dimediasikan oleh pemerintah desa,” kata warga.

Sedangkan pengakuan dari pihak pekerja pemasangan Ginder Beton bermarga Marbun menuturkan bahwa mereka bekerja dari pihak PT WIKA.

“Pekerja dari CV belum bekerja. Untuk saat ini kami yang bekerja pemasangan girder beton, karena memang kami ahlinya dibidang itu,” sebutnya. Kata Marbun girder beton disuplay oleh PT WIKA.

Untuk diketahui, jembatan Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo ini sedang dalam perbaikan. Akibat dari perbaikan ini pula disediakan jembatan pengganti sementara. Namun ironisnya, pada Sabtu dini hari jembatan sementara tersebut pun roboh akibat dilalui alat berat exavator milik Pemkab Deliserdang.

Anggaran perbaikan jembatan ini menggunakan APBD Kabupaten Deliserdang T.A 2021 dengan nilai Rp 12.932.088.000.00. Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Karunia Alam, dengan nomor kontrak 050/3934/DPUPR/DS/2021.

Terhitung dari sejak dikerjakan pada bulan November tahun 2021 hingga Agustus 2022 pengerjaan jembatan Paluh Merbau ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan selesai dikerjakan.

Dengan kata lain masih jauh dari harapan masyarakat dapat digunakan segera mungkin guna kelancaran aktivitas warga sampai batas pengerjaan proyek ini berakhir pada bulan September tahun 2022. (JNS-Pasrah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *