Kejam! Santri di Tapsel Lehernya Disayat Pakai Pisau Kater, Korban Mohon Kapolda Beri Keadilan

TAPSEL| Jelajahnews.id- Seorang santri, WS menjadi luka korban penganiayaan dengan menerima luka sayatan pada leher.

Kejadian penganiayaan ini terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Angkola Sangkunur, Minggu (31/03/2024) malam.

Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Zulfikar, SH, MH, melalui press release humas Polres Tapanuli Selatan, Senin (01/04/24).

Disebutkanya, bahwa jajaran Sat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) hingga kini masih mendalami kasus dugaan penganiayaan seorang santri, WS di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Angkola Sangkunur.

“Terkait perkembangan dugaan penganiayaan ini, masih terus kami dalami,” jelas Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Zulfikar kepada awak media

Menurut Kasat, saat ini, pihaknya sudah memintai keterangan dari pelapor, RS, yang tak lain adalah orangtua korban. Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari santri lainnya hingga Kepala Sekolah tempat Pesantren tersebut.

“Namun, kami mohon untuk bersabar, karena proses penyidikan masih berlangsung hingga kini,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kasat menerangkan, menurut keterangan pelapor, pada Senin (26/02/2024) silam, korban bercerita kepadanya terkait dugaan penganiayaan oleh teman-temannya sesama santri terhadapnya.

“Namun saat itu, keterangan korban tidak begitu jelas. Korban, saat itu tengah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Angkola Sangkunur,” jelas Kasat.

Akibat kejadian itu, lanjut Kasat, pelapor lantas melaporkan hal tersebut ke Polres Tapsel. Kemudian, Sat Reskrim Polres Tapsel menindak lanjuti laporan tersebut dengan turun langsung ke Pesantren tersebut.

“Tadi malam, kami juga sudah datang langsung menjenguk korban di Rumahnya. Keadaan korban kini, alhamdulillah mulai membaik. Kami juga menjelaskan kepada keluarga korban, terkait perkembangan kasus ini. Dan kasus ini, masih terus kami dalami,” pungkas Kasat.

Sebelumnya sebuah postingan yang menjadi viral di media sosial dengan akun Milik Al Mahyaruddin Sayhril memohon kepada netizen untuk memviralkannya.

Dalam postingan tersebut ia ketikan, bahwa
kasus yang menimpah keponakan kami WS bin RS atas dugaan penganiayaan dan percobaan pembunuhan terhadap korban yang dilakukan oleh berinisial S.H, dan kawan kawan, yang merupakan Kakak kelas (senior) nya di Pondok Pesantren I.B.A.M. yang diasuh oleh Bpk. SPL beralamatkan di Desa Sitanggiling, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

Awal mula kejadian ini tanggal 26 Februari 2024, bila dihitung dari waktu kejadian sudah sebulan lebih kejadiannya. Namun, pihak berwajib dinilai sangat lambat dalam menanganinya, dan pihak pesantren juga diduga berusaha untuk menutupi kasus ini.

“Kami dari pihak keluarga bermohon dengan sangat agar Bapak Kapolda Sumut di bawah naungan wilayah Polres Tapanuli Selatan agar segera menindaklanjuti dan mengungkap kejadian kasus ini, ungkapnya.

“Keponakan kami ini diantar orang tua nya belajar ke Pondok Pesantren I.B.A.M. Desa Sitanggiling untuk belajar menimba ilmu agama bukan untuk jadi sasaran korban Senioritas nya,” ketiknya mengakhiri. (JN-Irul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *