Anak Rantau Temui Bupati Toba, Bahas Potensi Alam Tata Ruang dan Pertumbuhan Ekonomi

TOBA – Anak rantau Parlin Sianipar dan dua orang diaspora Monang Sirumapea dan Ebenezer Tampubolon melanjutkan berkunjung dan tatap muka dengan Bupati Toba Poltak Sitorus dan Wakil Bupati Tonny M Simanjuntak di Rumah Dinas Bupati Toba, Senin (21/3/2022) malam.

Siang harinya mereka telah mengunjungi Rektor Institut Tekhnologi DEL, Dr Arnaldo Maruli Tua Sinaga di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba.

Kunjungan kali ini bertemu dengan Bupati Toba, untuk melakukan sharing dan berdiskusi dengan berbagai topik yang diantaranya membahas tentang peluang ekonomi.

Parlin Sianipar menjelaskan, bahwa maksud kehadiran mereka bertemu Bupati adalah untuk menjajaki berbagai peluang kerjasama dengan melibatkan banyak pihak yang bersedia memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga serta permodalan demi mempercepat geliat ekonomi khususnya ditengah masyarakat Toba.

Sehingga, akhirnya nanti diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan perkapita serta dapat mendukung program Pemkab Toba era Bupati Poltak Sitorus.

“Betapa perlunya semua pihak berkolaborasi dan membentuk kerjasama dengan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, institusi, diaspora yang memiliki keahlian diberbagai bidang. Saya akan berusaha mendatangkan diaspora yang memiliki kompetensi dan bersedia memberikan perhatian kepada Bonapasogit tanpa pamrih,” jelas Parlin Sianipar.

Sementara, Ebenezer Tampubolon, dalam pertemuannya dengan Poltak Sitorus, ia memperkenalkan diri sebagai putra kelahiran Toba, namun dalam 21 tahun terakhir sudah tinggal dan berkarir di Jerman yang profesi sebagai Software Engineer, pun pada Industri Penerbangan Lutfhansa, Alumni ITB tahun 78 jurusan Matematika.

Ebenezer menyampaikan ingin memberikan sumbangsih pemikiran dan keahlian demi mebantu serta bersedia menjadi nara hubung antara Pemerintah Kabupaten Toba dengan diaspora Toba yang ada di negara Jerman.

Kemudian, Monang M T Sirumapea, pensiunan dan pernah sebagai General Manager PLN di Sumarera Utara menjelaskan kepada Bupati, bahwa dirinya juga berprofesi sebagai Engineering Consultants, LTD dibawah bendera Sinotech Jakarta menjelaskan, bahwa dirinya datang ke Toba atas ajakan Parlin Sianipar dalam rangka menggali potensi SDA khusunya air terjun.

Monang optimis, jika potensi dan sumber daya alam di wilayah Toba dimanfaatkan serta dikelola secara arif, maka besar harapan akan menyumbang pertumbuhan termasuk karena nantinya akan hadir para investor.

“Permukaan Danau Toba sejatinya bisa dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik dan biaya operasionalnya sangat ekonomis. Tahun ini kami sudah coba membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah Jawa Barat, instalasinya dibangun dengan cara mengapung dengan hanya memanfaatkan space permukaan airnya, dua tahun lagi akan menghasilkan sektar 160 Megawatt,” kata Monang dihadapan Bupati.

Menyambut paparan tamunya, Bupati Toba Poltak Sitorus didampingi Wakil Bupati Tony Simanjuntak mengucapkan terima kasih atas kehadiran mereka, juga atas ide-ide dan sumbangsih pemikiran serta kerinduan para diaspora Toba untuk ikut terlibat dalam memikirkan kemajuan pembangunan di Kabupaten Toba.

Poltak menjelaskan bagaimana Pemkab Toba sudah memulai langkah-langkah pemulihan ekonomi, program kerakyatan dengan penanaman jagung, dan hasil program itu mengalami peningkatan produksi hingga mencapai 6 ton perhektar.

“Ada 17 ribu hektar sawah di Toba, namun hanya dipergunakan untuk menanam padi, itupun hanya sekali panen. Dari total lahan 17 hektar itu hanya sekitar 25 % yang diusahai, selebihnya dibiarkan. Oleh sebab itu, kita mencoba emenanam lahan itu dengan bibit jagung dan hasilnya sangat membantu ekonomi masyarakat, produksi jagung naik 36 persen,” kata Poltak Sitorus

Mengenai sumber daya alam, khususnya potensi air terjun, Poltak menjelaskan bahwa sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang saat ini sedang dikerjakan oleh Binsar Natorang Energi di Aek Uwalu, menghasilkan 33 Megawatt.

Namun dirinya juga sangat setuju jika ada potensi lain yang dapat dimanfaatkan dan Pemerintah Kabupaten Toba akan siap dengan perizinannya jika sudah dilakukan study kelayakannya.

Lebih jauh, Poltak membeberkan, apa yang disebutnya sebagai program Gasing, bekerjasama dengan DEL, termasuk dengan melibatkan Yohannes Surya lewat Dinas Pendidikan dan dimaksudkan untuk menjaring murid berprestasi di Kabupaten Toba.

Diakhir pertemuan, Poltak Sitorus berharap agar kerjasama dengan diaspora yang tinggal di Jerman, kedepan dapat sejalan dengan baik melalui Ebenezer Tampubolon.

Sekedar diketahui, kehadiran beberapa orang perantau asal Toba, dekade lima tahun terakhir pada dasarnya dilatari kerinduan supaya Bona Pasogit (kampung halaman) lebih cepat maju dan juga dilatari oleh keinginan untuk ikut terlibat dalam pembangunan memajukan wilayah ini.

Sebagian dari diaspora itu, kemudian ada yang menetap di Toba, dengan menginvestasikan modal yang tak sedikit, membuka usaha dan lapangan kerja. Langkah itu semakin nyata, apalagi kran investasi dan sumber permodalan semakin dipermudah dan apalagi dijadikannya wilayah ini sebagai salah satu kawasan destinasi wisata paling prioritas.

Diantara diaspora yang datang ke Toba, ada yang rela memberikan sumbangsih pemikiran, waktu dan tenaga dalam menyampaikan informasi, ilmu, ide dan lain lain.

Dua orang diantara diaspora itu hadir di Toba yang diinisiasi oleh Parlin Sianipar  bersama kru jelajahnews.id, sudah melakukan kunjungan ke berbagai institusi dan stakeholder, demi mendiskusikan berbagai peluang peningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Toba. (JJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *