Plt Bupati Langkat Setujui Integrasi Layanan Primer di 32 Puskesmas

Langkat2 views

LANGKATPlt Bupati Langkat H.Syah Afandin, SH menghadiri rapat kordinasi terkait Integrasi Layanan Primer bertempat di Kantor Bupati Langkat, Senin (13/11/2023).

Rapat koordinasi ini dihadiri Dinas Kesehatan, BAPPEDA, USAID dan instnasi terkait di Pemkab Langkat terkait Integrasi Layanan Primer dengan tema ” Mewujudkan Transformasi Sistem Kesehatan”.

Kepala Dinas Kesehatan Langkat menyampaikan Integritas Layanan Primer ini dibuat berdasarkan capaian standar pelayanan minimal (SPM) yang masih dibawah standar dalam 3 tahun terakhir , ini menjadi dasar untuk transformasi layanan primer.

“Untuk itu Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia salah satunya fokus pada layanan primer. Visi ini sejalan dengan visi presiden yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat produktif mandiri dan berkeadilan” ucapnya

“6 Pilar Transformasi yaitu Transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, transformasi teknologi kesehatan” tambahnya.

Tahun 2023 kegiatan yang sudah kami lakukan untuk mendukung ILP ini diantaranya, kata Kadis Kesehatan, workshop, sosialisasi ke puskesmas, pendataan kader posyandu dan penganggaran. Tahun 2024 rencana yang akan kami buat yaitu penyelenggaraan ILP di 6 Puskesmas yang menjadi sasaran, pelatihan untuk tenaga kesehatan dan posyandu dan kordinasi dengan OPD terkait.

Senior program manager USAID momentum Sumut Dr. apsari Kusumastuti menyampaikan Ini merupakan program besar jadi untuk langkah selanjutnya jangan hanya Dinas kesehatan saya yang bekerja melainkan libatkan OPD lain terkait untuk membantu.

“Saya mengajukan puskesmas yang akan melakukan penerapan ILP yaitu puskesmas yang rentan masyarakat nya dengan penyakit contohnya Stabat lama, pangkalan susu dan lainnya,” ucapnya.

Plt.Bupati Langkat H.Syah Afandin, SH menyampaikan dirinya sudah oke dan setuju tinggal untuk pematangannya kordinasikan dengan BAPPEDA dan USAID agar nantinya tahu puskesmas mana yang akan di jadikan contoh dan nantinya akan kita evaluasi terjadwal setelah ini berjalan. (jns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *