DPRD Medan Sarankan RDP Terkait Warga Karya Wisata Medan Johor Keluhkan Separator

Politik1 views

MEDAN – Anggota Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak SH menyarankan agar warga yang merasa keberatan atas pemasangan saparator di Jalan Karya Wisata melaporkan ke DPRD guna dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Sehingga masyarakat dapat mendengarkan tujuan pemasangan saparator (pembatas jalan).

“”Perlu masyarakat mendapat apa tujuan sebenarnya pemasangan saparator. Jadi tidak hanya sepihak dan bila ada yang sangat menggangu mungkin dapat dievaluasi,” ujar Paul kepada wartawan kermarin menyikapi pemasangan pembatas jalan Karya Wisata yang banyak dikeluhkan warga.

Kalau menurut petugas pemasangan saparator itu memang untuk menertibkan lalu lintas serta menghindarkan dari kemacatan. Tetapi kita dengar banyak warga yang tidak setuju karena harus jauh memutar keliling karena adanya pembatas jalan.

“Jika memang berdampak buruk dewan bisa menyarankan agar dikembalikan ke awal, atau saparatornya di beberapa titik dibuka jika memang pemasangan saparatornya itu justru mengganggu,” ujar Paul.

Sebagaimana diketahui, pemasangan pembatas jalan (median/separator) di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor oleh Pemko Medan yang tujuan menertibkan lalu lintas di kawasan itu sejak Desember 2022 lalu, banyak dikeluhkan warga yang tinggal di kawasan tersebut hingga kini.

Selain warga harus memutar jauh hingga ke Jalan AH Nasution dan sebaliknya, warga perumahan setempat, pedagang aneka makanan yang berdagang di kawasan itu, maupun pengguna jalan yang biasa melintas melalui jalan tersebut mengeluh. Sementara pedagang mengaku omsetnya turun setelah saparator itu dipasang.

“Sejak dipasang saparator di Jalan Karya Wisata itu, saya jadi malas belanja ke salah satu supermarket di depan Jalan Karya Kasih itu. Pasalnya harus memutar jauh sampai Jalan AH Nasution. Kalau tidak terpaksa kali, malas ke sana,” keluh Fadila warga setempat.

Selain itu, lanjutnya, karena pemasangan saparator, badan jalan jadi lebih kecil dari sebelumnya. Warga juga jadi susah menyebrang karena saparatornya tinggi. Kalau mau beli, tidak bisa langsung menyebrang, bisa sangkut kaki di saparator itu. Terpaksalah harus memutar,” keluhnya lagi.(jns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *