MEDAN – Ketua Komisi I DPRD Medan, Reza Pahlevi Lubis, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Camat Medan Kota, Raja Ian Andos Lubis, yang tidak hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di gedung DPRD Medan, Selasa (11/3/2025). Camat Medan Kota dianggap tidak kooperatif dan cenderung menghindari memberikan penjelasan yang diperlukan.
“Karena ketidakhadiran Camat, RDP ini kami tunda dan akan segera mengajukan pemanggilan ulang. Ini jelas merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga DPRD Medan, yang seharusnya dihormati sebagai lembaga yang sah,” ujar Reza dengan nada kesal sebagai pimpinan rapat.
Rapat yang sedianya dihadiri oleh Camat Medan Kota itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Medan, Hadi Suhendra, Wakil Ketua Komisi I, Muslim Harahap, serta Robbi Barus. Selain itu, turut hadir Sekretaris Camat (Sekcam) Medan Kota dan sejumlah Lurah yang ada di Kecamatan Medan Kota.
Reza menekankan bahwa undangan untuk RDP tersebut sangat penting, terutama untuk meminta keterangan terkait adanya acara joget pada pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-58 tingkat Kecamatan Medan Kota pada Februari lalu. Menurutnya, hal ini memerlukan kehadiran Camat Medan Kota sebagai pihak yang bertanggung jawab, dan tidak dapat diwakilkan.
“Sebagai penanggung jawab acara MTQ, Camat Medan Kota harus hadir secara langsung untuk memberikan penjelasan, bukan hanya mengutus Sekcam atau Lurah,” tegas Reza.
Wakil Ketua DPRD Medan, Hadi Suhendra, juga mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran Camat Medan Kota tanpa pemberitahuan yang jelas. Hadi menilai bahwa hanya mengirimkan Sekcam dan Lurah sebagai wakil tidak cukup untuk menjelaskan persoalan yang terjadi pada acara MTQ tersebut.
“Kami ingin mendengar penjelasan langsung dari Camat Medan Kota mengenai kejadian joget-joget yang terjadi selama pelaksanaan MTQ, karena dia adalah penanggung jawab acara tersebut,” ujar Hadi.
DPRD Medan pun berencana untuk menjadwalkan ulang pemanggilan Camat Medan Kota. “Kami berharap dalam pemanggilan berikutnya, Camat Medan Kota dapat hadir dan bersikap kooperatif untuk memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya,” pungkas Hadi Suhendra, yang juga merupakan politisi dari Partai Golkar.(jns)
