Rico Waas: Pendidikan Hak Asasi dan Sipil Setiap Insan

Medan – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, tampil anggun dalam balutan busana adat Karo saat memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (2/5/2025), yang berlangsung di halaman SMP Negeri 1 Medan.

Dengan mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, upacara tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Wiriya Alrahman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar, jajaran pimpinan perangkat daerah, para camat, serta kepala sekolah se-Kota Medan.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Rico membacakan amanat tertulis dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak asasi sekaligus hak sipil yang melekat pada setiap individu, tanpa terkecuali.

“Tak boleh ada diskriminasi dalam pendidikan, baik karena agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, gender, domisili, maupun alasan lainnya. Konstitusi menjamin setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan,” tegasnya.

Rico menyampaikan bahwa peringatan Hardiknas harus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan amanat konstitusi, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui layanan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

Menurutnya, pendidikan sejatinya adalah proses membentuk kepribadian luhur, membangun akhlak mulia, serta menciptakan peradaban bangsa. Ia menyebut, secara individu, pendidikan menumbuhkembangkan potensi manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan berbagai kecerdasan demi kesejahteraan lahir batin.

“Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan sebagai pendorong mobilitas sosial dan politik yang mengangkat harkat martabat bangsa secara vertikal,” jelasnya.

Ia juga menyambut baik langkah Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Hal ini tercermin dalam Asta Cita keempat, yang menekankan pembangunan sumber daya manusia sebagai agen perubahan menuju Indonesia yang adil dan makmur.

Lebih lanjut, Rico menyebutkan bahwa Presiden bertekad memajukan dunia pendidikan melalui berbagai program strategis, seperti revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, penguatan sistem pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.

“Dengan upaya tersebut, guru diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran, tapi juga mentor, konselor, sekaligus orang tua kedua bagi muridnya,” ujarnya.

Ia menutup sambutannya dengan menyerukan pentingnya kolaborasi semua pihak – pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga media massa – untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang maju dan berkeadilan.(jns)