Api Melalap 6 Rumah di Gg. Sempurna P.Sidimpuan, Kerugian Capai Rp400 Juta
Enam unit rumah di kawasan permukiman padat penduduk di Lingkungan Kampung Bukit hangus dilahap api
MEDAN -Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah, menegaskan bahwa percepatan program penanganan banjir di Kota Medan sangat bergantung pada penyelesaian pembebasan lahan oleh Pemerintah Kota Medan. Tahap tersebut menjadi prasyarat utama sebelum pembangunan fisik oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II dapat dilaksanakan.
Afif menjelaskan bahwa pendanaan proyek penanganan banjir yang bersumber dari Bank Dunia (World Bank) bukan merupakan dana hibah atau bantuan langsung kepada Pemko Medan. Dana sebesar Rp1,5 triliun itu merupakan anggaran nasional yang dikelola penuh oleh Kementerian PUPR dan BWS. Dengan demikian, Pemko Medan hanya berperan dalam menyiapkan lahan untuk pembangunan kolam retensi dan normalisasi sungai.
"Alhamdulillah, dari yang saya ketahui pembebasan lahan di Medan Selayang dan Medan Deli (KIM 1) akan selesai sebelum bulan Juni nanti. Ini akan terus kita kawal agar benar-benar selesai. Nantinya lahan itu akan dipergunakan untuk pembangunan kolam retensi yang dananya bersumber dari World Bank," ujar Afif kepada wartawan, kemarin.
Ia memahami keresahan masyarakat terkait banjir yang kerap melanda Kota Medan, namun menegaskan bahwa proses penanganan sedang berjalan. Menurutnya, pembebasan lahan sering kali terhambat persoalan hukum dan keterbatasan anggaran daerah. Meski demikian, Afif optimis seluruh proses dapat dituntaskan dengan memperkuat koordinasi antarorganisasi perangkat daerah.
"Karena ini berkaitan dengan aspek hukum, tidak boleh sembarangan. Anggaran Pemko Medan juga terbatas. Tidak mungkin seluruh anggaran kita habiskan untuk pembebasan lahan, sementara sektor pembangunan lain juga penting. Tapi sesulit apa pun, pembebasan lahan ini pasti bisa diselesaikan. Di sinilah pentingnya komunikasi antar-perangkat daerah," jelasnya.
Afif kembali meluruskan persepsi publik mengenai mekanisme pendanaan proyek tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemko Medan tidak mengelola dana Rp1,5 triliun itu, melainkan hanya menyiapkan lahan sebagai bagian dari tanggung jawab daerah.
"Jangan salah paham. Dana sebesar Rp1,5 triliun dari World Bank itu bukan diberikan kepada Pemko Medan, tetapi kepada Kementerian PUPR melalui BWS. Mereka yang melaksanakan pembangunan, dan Kota Medan akan menerima manfaatnya," tegasnya.
Enam unit rumah di kawasan permukiman padat penduduk di Lingkungan Kampung Bukit hangus dilahap api
Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan turun langsung ke Desa Tolang Julu untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan mendengarkan aspirasi warga yang te
Daerah
Kantor Pertanahan Padangsidimpuan kembali menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Daerah
Polri melalui Dittipidter Bareskrim menggelar Pers Release perkembangan penyelidikan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera
P.SIDIMPUAN Jelajahnews.id Mahmudin membantah keras pemberitaan di media sosial yang mencatut namanya sebagai salah satu dari tujuh enti
Daerah
Sungai Aek Garoga di Kecamatan Batang Toru kembali meluap hingga merendam posko bantuan dan pemukiman warga yang terdampak banjir, Selasa so
Daerah
Setelah harga BBM eceran melonjak liar pascabanjir, Sat Reskrim Polres Padangsidimpuan bergerak cepat menggeruduk sejumlah titik penjualan
Daerah
upaya meningkatkan kualitas layanan pertanahan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) terus berkomitmen menyempurnakan pelaksanaan Sertifikat Ele
Kantor Pertanahan Kota Padangsidimpuan kembali menunjukkan komitmen pelayanan publik yang proaktif dan humanis melalui Program SALAK Lansia
Daerah
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Surya menegaskan bahwa perekonomian Sumut terus menunjukkan ketahanan dan tren pertumbuhan positif sep
Daerah