SIDEMPUAN– Proyek pembangunan bronjong di sungai Gareder, Lingkungan Satu Kelurahaan Pijorkoling, Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan di nilai manfaat penggunaanya tidak tepat dan mubazir.
Berdasarkan pengamatan awak media di lokasi bangunan, Rabu (25/01/2023), letak bangunan brongjong itu di buat di pinggir lahan kosong yang tidak bermanfaat bagi masyarakat.
Tampak terlihat, bangunan bronjong yang berisikan batu kecil terletak di lahan kosong yang di sekitarnya tidak ada pemukiman ataupun perkebunan warga.
Salah satu warga bernama Pak Harahap kelahiran Pijorkoling menyebutkan, proyek bronjong dengan kira tinggi 160 Cm dan panjang bangunan kurang lebih 18 Meter sebelumnya jalur aliran sungai dan kini di tutup dan di alihkan ke jalur lain yang akan mengancam ke kebun sebelah.
Ia menyarankan ke instansi terkait pemerintah kota Padang Sidempuan untuk melakukan pengkajian mendalam sebelum melakukan pembangunan, sehingga pembangunan yang dilakukan bisa secepatnya bermanfaat bagi masyarakat.
“Seharusnya pembangunan bronjong itu di buat di lokasi pemukiman rawan bencana dan di pinggiran sawah ataupun kebun yang mengancam pertanian masyarakat banyak, sehingga bermanfaat bagi masyarakat banyak bukan justru membuang-buang anggaran,” ungkapnya.
Lebih parahnya lagi, proyek ini di kerjakan tidak ada papan anggaran di lapangan yang sepertinya sengaja tidak di pasang, sehingga sulit di ketahui berapa nilai anggaran pengerjaan proyek tersebut.
“Sangat di sayangkan apabila anggaran pemerintah di gunakan tidak tepat sasaran, tanpa pertimbangan sehingga ini perlu di pertanyakan ke Dinas terkait untuk pengunaan anggaran bronjong yang mubazir. Hal ini berpotensi untuk mencari keuntungan pribadi atau memperkaya diri,” imbuhnya.
Sampai berita ini di terbitkan, masih belum ada yang bisa di konfirmasi terkait pekerjaan bronjong yang di sinyalir tidak tepat manfaat penggunaanya dan tidak di ketahui spesifikasi serta berapa anggaran pengerjaan proyek bronjong tersebut. (JN-Irul)