Polisi Kunjungi Korban Tertimbun Tanah Longsor yang Sempat Viral

P.sidimpuan: Polres Padangsidimpuan merespon cepat dengan mengunjungi korban yang tertimbun tanah longsor dengan atas nama, Abdul Muluk Ritonga (49), Minggu (27/8/2023) sore.

Sebelumnya vidio korban tertimbun longsor di lokasi pengambilan tanah pembuatan batako sempat menjadi viral hingga para netizen bertanya apakah korban masih hidup.

Informasi yang dihimpun, korban yang tertimbun tanah longsor itu masih selamat. Namun korban mengalami patah tulang dan merasakan sakit pada dadanya.

Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres P.sidimpuan, AKP Maria Marpaung, SE, MM, dan Kasi Humas, Kompol Lindung Sihaloho, SH, langsung datang ke kediaman warga yang jadi korban tertimbun longsor tersebut.

Kami datang untuk menghibur keluarga, dan melihat langsung kondisi korban,” ujar Kasi Humas di kediaman korban di Jalan BM Muda Siregar, Lingkungan III, Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

Dijelaskan Kasi Humas, sebelumnya, pada Kamis (24/8/2023) siang, korban bersama istrinya, Lisma, pergi hendak mengambil tanah timbun. Lokasi tanah timbun tersebut, berada di sekitar Kelurahan Silandit.

“Korban, mengambil tanah timbun dengan menggunakan mobil bak terbuka bernomor polisi, BB 9426 FP milik rekannya bernama, Surya,” terang Kasi Humas.

Lebih lanjut, Kasi Humas menjelaskan, korban dan istrinya saat itu sedang istirahat di belakang mobil. Setelah mengisi muatan tanah, tiba-tiba ia mendengar suara geseran tanah dari atas. Korban lantas berteriak memberitahu istrinya, bahwa ada longsor.

“Akan tetapi, korban tertendang gumpalan tanah yang besar serta tertimbun. Akibat dari timbunan tersebut, membuat sebagian besar badan korban tertimbun tanah dan tidak bisa bergerak. Sehingga, warga datang menolong, mengeluarkan korban dari timbunan tanah,” beber Kasi Humas.

Kemudian warga melarikan korban ke RSUD P.sidimpuan dengan mobil bak terbuka tersebut. Sesampainya di RSUD, korban mendapatkan pertolongan dan perawatan.

“Dari hasil foto pihak Rumah Sakit, patah tulang pada kaki kiri. Serta, rasa sakit pada bagian dada,” ungkap Kasi Humas.

Usai kejadian itu, besoknya pada Jumat (25/8/23) siang, korban atas permintaan sendiri tidak mau ambil tindakan operasi.

Korban memilih pengobatan alternatif ke ahli patah tulang. Korban, melakukan perobatan ke ahli patah tulang di daerah Tapanuli Selatan.

“Saat ini, korban dalam perawatan di Rumah tinggalnya dengan bantuan istri dan keluarga,” pungkas Kasi Humas. (JN-Irul)