MEDAN – Menyikapi banyaknya anak Balita penderita gizi buruk kronis (stunting) hingga 555 orang dan minimnya bantuan asupan gizi mendapat perhatian serius dari kalangan DPRD Medan. Pemko didorong supaya mencari bapak angkat atau kerjasama dengan pihak ke tiga membantu penanganan gizi buruk di Medan.
“Jangan hanya mengharapkan dana dari APBD untuk bantuan pemberian makanan tambahan bagi penderita gizi buruk. Tetapi kiranya Pemko Medan melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dapat berinovasi seperti mengajak pihak ke tiga untuk kerjasama membantu pembiayaan anak penderita stunting,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Medan Haris Kelana Damanik (foto) kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Dikatakan Haris, penanganan anak penderita stunting tidak boleh lengah. Namun harus ditangani serius dan berkelanjutan. Sehingga, angka kemiskinan benar benar menurun. “Untuk itu perlu kolaborasi antar OPD dan pihak ke tiga,” sebut Haris.
Disampaikan Haris Kelana yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu. Pemko Medan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan atau BUMN supaya berkenan membantu penderita stunting.
“Melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan yang ada di Medan berkewajiban dan bertanggungjawab secara sosial kepada pemangku kepentingan sebagai bentuk perhatian meningkatkan kesejahteraan warga sekitar lingkungannya,” terang Haris.
Untuk itu kata Haris, Pemko Medan melalui terobosan Walikota Medan M Bobby Afif Nasution diyakini sangat cepat realisasi kerjasama dengan pihak ke tiga. “Kita dorong Pemko Medan percepatan penurunan stunting di Kota Medan,” ujar Haris.(JNS)