Klaim IPM Menaik, Fraksi Golkar Tapsel: Jangan Di Lihat Point Tapi Grafik

TAPSEL– Terkait pemberitaan yang mengklaim IPM di Tapanuli Selatan (Tapsel) menaik, jangan di lihat dari point tapi di lihat dari grafik Balai Pusat Statistik (BPS), IPM nya menurun.

Hal itu di ungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Tapsel, Andes Mar Siregar di dampingi Ketua DPD Partai Golkar Tapsel, Rahmat Nasution dan Sekretaris DPD Partai Golkar Tapsel R. Boysandy Martua Pane.

Juga hadir anggota FPG DPRD Pemkab Tapsel, Zulkarnain Dalimunthe saat konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar di Jalan Ade Irma Suryani Kelurahaan Ujung Padang Kecamatan Padang Sidempuan Selatan kota Padang Sidempuan, Senin (09/01/23) pukul 18:30 Wib

“Menurut kami yang kami telaah dari BPS menaik karena ada pembangunan. Tapi kita melihat di grafik jangan di lihat dari Point, setiap point pasti naik,” jelasnya.

Ia juga mengarahkan untuk melihat BPS nya tentang IPM di setiap kota/Kabupaten itu point nya meningkat, di karenakan adanya pembangunan, tetapi dia mempertanyakan IPM dari grafik yang menurun.

“Boleh kita lihat BPS nya tentang IPM, itu naik setiap kota/kabupaten. kenapa meningkat?, karena adanya pembangunan, tetapi di kenaikan itu gimana grafiknya?,” tanya andesmar yang sangat menyayangkan Pemkab Tapsel tidak menerima Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2023.

Andesmar mengungkapkan, bahwa jangan di salah artikan yang sebenarnya yang naik itu grafik pada saat tahun 2017 sampai 2019 yang lalu, bukan tahun yang ini. Tapi untuk point tahun pertahun setiap Kabupaten/kota menaik.

Untuk capai-capaian yang baik dan kurang baik itu di apresiasi oleh Fraksi Partai Golkar dan kemudian yang tidak baik berharap agar di perbaiki ke depan.

Mengenai cuplikan vidio bupati Tapsel yang saat itu mengatakan ini karena DPRD yang terlambat mengesahkan RAPBD menjadi Perda, Fraksi Golkar Tapsel mengatakan, sefaham dan sepakat dulu bahwasanya salah satu untuk mendapat DID itu tepat waktu, tetapi jangan lupa untuk DID tahun 2020 adalah dua tahun sebelum penilaian itu, tepat waktu.

“Pencapaian DID pada tahun 2022 adalah kalau mundur di tahun 2020 kalau memang masih benar, itu tepat waktu tidak ada terlambat. Jadi artinya bupati Tapsel terlalu cepat menyampaikan itu, yang seharusnya ia menyampaikanya tahun depan,

Nanti kalau kita katakan kurang mengerti, nggak boleh kita katakan begitu, karena itu kepala daerah kita. Saya kira kita akan melihat nanti di tahun 2024, tapi kalau kita lihat DID dari berita seberang, itu tahun sebelumya nggak ada hubungan. Tapi mungkin kawan-kawan dari tim nya tidak memberi masukan postif, kalau memberikan masukan positif, jawaban bupati tidak akan seperti itu,” terangnya

Lebih lanjut Andesmar mengatakan, Fraksi Partai Golkar tak lupa menyarankan kepempimpian Bupati Dolly Pasaribu dan Wakil Bupati Rasyid Dongoran merevisi target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tapsel tahun 2021-2026.

Sebab, RPJMD Tapsel 2021-2026 di susun dalam suasana puncak Pandemi Covid-19 yang ketika itu di prediksi akan berlangsung bertahun-tahun. Karenanya rencana capaian target program sangat rendah jika di bandingkan dengan RPJMD sebelumnya.

Seperti target pertumbuhan IPM di rancang sangat rendah yaitu 70,12 s/d 71,95 (Rata -rata di rancang tumbuh pertahunnya 0,37 poin), sedangkan RPJMD sebelumnya tahun 2016-2020 di rancang sebesar 67,89 s/d 69,74 (Rata-rata pertahun 0,46 poin), Sedang Realisasinya 67,89 s/d 70,12 (Rata-rata tumbuh pertahunnya 0,56 Poin).

Demikian juga halnya, kata Andesmar, dengan penurunan kemiskinan di rancang target penurunannya pada RPJMD 2021-2026 adalah dari 8,47% s/d 8,34% (di rancang rata-rata turun sangat rendah yaitu 0,03% pertahun, Sedangkan pada RPJMD sebelumnya tahun 2016-2020 rata-rata turun pertahunnya 0,67%).

“Oleh karena itu pada tahun 2023 inilah waktu yang tepat untuk merevisi RPJMD 2021-2026 sebagimana di mungkinkan oleh ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.

Catatan tahun 2022 dan harapan tahun 2023 ini, lanjut Andesmar, kami sampaikan adalah sebagai perwujudan dari Tupoksi Fraksi Partai Golkar selaku perpanjangan Partai Golkar di lembaga legislatif/DPRD yang merupakan Partai Pengusung Utama pasangan H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dan Rasyid Assaf Dongoran di Pilkada 9 Desember 2020 yang lalu, sekaligus sebagai pertanggungjawaban Fraksi Partai Golkar kepada rakyat.

“Untuk itu kami Fraksi Partai Golkar Tapsel mendukung setiap langkah – langkah Bupati dan Wakil Bupati Tapsel untuk mencapai target pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat di masa yang akan datang,” tandasnya. (JN-Irul)