
Panen Raya Perdana, Lapas Kelas IIB Sidimpuan Panen Buah Semangka Bersama Dinas Pertanian
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Padangsidimpuan menggelar Panen Raya Perdana Buah Semangka, Rabu (27/8/2025).
P.SIDIMPUAN | Jelajahnews.id - Sejumlah proyek rehabilitasi sekolah dasar di Kota Padangsidimpuan tercium bermasalah.
Baca Juga:
Berdasarkan data LPSE, kontrak belum terbit, namun hasil pantauan di lapangan pekerjaan sudah hampir rampung.
Fakta ini menguatkan dugaan adanya praktik monopoli dan "proyek titipan" di lingkungan Dinas Pendidikan.
Ketua Umum Bangsa Institute Tabagsel, A J Siagian, mengungkapkan adanya indikasi praktik "proyek titipan" yang sarat penyimpangan prosedur hukum.
"Fakta di lapangan menunjukkan pekerjaan sudah hampir rampung, padahal di LPSE masih tercatat belum ada kontrak. Ini jelas pelanggaran berat dan berpotensi pidana," tegas Siagian kepada awak media, Senin (25/08/25).
Tiga Proyek Bermasalah
Hasil investigasi Bangsa Institute bersama media pada 13–14 Agustus 2025 mendapati proyek rehabilitasi tiga sekolah dasar dengan progres mencapai 85 persen, sementara kontrak resmi baru dijadwalkan ditandatangani 6–13 Agustus 2025.
Adapun proyek yang dipersoalkan, yaitu:
"Indikasi curi start pekerjaan ini sangat nyata. Proyek jalan dulu, kontrak belakangan. Ini modus klasik persekongkolan jahat antar kontraktor dan oknum pejabat," tegasnya.
Pola Lama, Modus Sama
Baca Juga:
Siagian menilai praktik manipulasi tahapan pengadaan bukan kali pertama terjadi. Selama ini, proyek kerap dikerjakan lebih dulu, sementara proses lelang maupun kontrak hanya dijadikan formalitas untuk melegitimasi kegiatan.
"Kalau terus dibiarkan, Padangsidimpuan hanya akan menjadi ladang bancakan anggaran pendidikan. Uang negara digarap seperti proyek pribadi," ujarnya.
Dugaan Restu Pejabat
Menurutnya, keberanian kontraktor mengerjakan proyek tanpa kontrak jelas tidak mungkin dilakukan tanpa restu pihak terkait.
"Paling tidak ada pembiaran dari panitia pengadaan, PPK, hingga pengguna anggaran. Tanpa restu pejabat, kontraktor tidak akan berani ambil risiko sebesar itu," kata Siagian menegaskan.
Desakan ke Aparat Penegak Hukum
Baca Juga:
Sejumlah pemerhati pengadaan barang/jasa menilai dugaan monopoli proyek titipan ini tidak boleh dipandang remeh.
Aparat penegak hukum, baik Kejaksaan maupun Kepolisian, diminta segera turun tangan memeriksa Dinas Pendidikan Padangsidimpuan.
"Kalau ini dibiarkan, publik akan makin hilang kepercayaan terhadap sistem pengadaan pemerintah. Padahal anggaran pendidikan menyangkut masa depan anak-anak," ucap salah satu pemerhati.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan belum memberikan klarifikasi terkait dugaan monopoli proyek tersebut. (JN-Irul)
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Padangsidimpuan menggelar Panen Raya Perdana Buah Semangka, Rabu (27/8/2025).
Medan Jelajahnews.id Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu akhirnya buka suara terkait isu dugaan pungutan liar sebesar Rp 3 juta
DaerahJAKARTA Jelajahnews.id Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sumatera Utara mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek
RagamInstalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSU) Metta Medika Padangsidimpuan diduga menolak seorang pasien anak berusia 9 tahun yang te
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Padangsidimpuan berhasil mengungkap kasus dugaan perbuatan cabul terhadap seorang anak di bawah
DaerahIrjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, bersama Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut melaksanakan kegiatan tinjau Operasional Satuan Pelayanan
DaerahMADINA Jelajahnews.id Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa seorang siswi SMA Negeri 2 Plus Panyabungan, FAK Harahap (Tia), pada Minggu
DaerahSejumlah proyek rehabilitasi sekolah dasar di Kota Padangsidimpuan tercium bermasalah.
DaerahMenteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mendorong percepatan sertifikasi tanah di Indonesia,
RagamPT Agincourt Resources (PTAR) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) melalui UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) meng
Daerah