Buntut Insiden Puncak 2000 Ratusan Massa Geruduk Polres Tanah Karo

TANAH KARO – Aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok orang diduga preman bayaran di Puncak 2000 Siosar, Desa Suka Maju, Kecamatan Tiga Panah baru-baru ini berbuntut panjang.

Ratusan massa yang menamakan dirinya Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Karo (PMP Karo) geruduk Polres Tanah Karo, Rabu (25/5/2022).

PMP Karo ini dibentuk sebagai wujud rasa keprihatinan dan kepedulian para generasi muda Karo terhadap maraknya aksi-aksi premanisme yang terjadi di wilayah Kabupaten Karo, khususnya di Puncak 2000 Siosar, Selasa (17/5/2022).

Peserta aksi menuntut Kapolres Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, agar segera mengusut tuntas dan menangkap dalang atau otak pelaku aksi kekerasan yang terjadi di Puncak 2000 Siosar, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.

Dalam bentrokan berdarah itu, tiga warga Desa Sukamaju luka-luka dan berlumuran darah sehingga harus dijahit bagian tubuhnya serta dilarikan ke rumah sakit.

Aliansi PMP Karo ini terdiri dari berbagai elemen mahasiswa dan kepemudaan dari berbagai universitas di Sumut.

Antara lain Universitas Quality Berastagi, USU, Unika St Thomas, Unimed, Triguna Dharma, Universitas HKBP Nomensen, Methodis Medan, Medan Area, Kelompok Pemuda Ruang Kosong, Forum P3 Karo dan Kompak.

Mereka mengatakan akan terus melakukan aksi sampai Polres Tanah Karo menangkap dalang ataupun aktor intelektual dalam aksi kekerasan tersebut.

Menurut Ketua Aliansi PMP Karo Ardian Sitepu, Surya Ginting dan Cerah Ginting, mahasiswa dan Pemuda Karo sangat prihatin atas terjadinya aksi kekerasan terhadap masyarakat Desa Sukamaju pada Selasa (17/05/2022) yang mengakibatkan 3 orang masyarakat luka-luka terkena sabetan senjata tajam.

“Kami datang hari ini ke Mapolres Karo untuk menyampaikan pernyataan sikap kepada Kapolres Karo AKBP Pol Ronny Nicolas Sidabutar, agar secepatnya mengusut tuntas siapa dalang atau aktor intelektual dalam aksi premanisme di Puncak 2000 Siosar,” tambah Sekretaris PMP Karo Dandi Sembiring dan Robi Sembiring.

Menurut PMP Karo, lambatnya Polres Tanah Karo menangani aksi kekerasan dan premanisme di Puncak 2000 Siosar, membuat kaum intelektual muda Karo merasa terpanggil untuk ikut berperan sebagai garda terdepan membela masyarakat yang sudah menjadi korban luka-luka.

Menanggapi tuntutan massa PMP Karo, Kapolres Karo AKBP Pol Ronny Nicolas Sidabutar mendatangi pengunjuk rasa di depan Mapolres Tanah Karo.

Kapolres berjanji secepatnya mengungkap siapa dalang atau aktor intelektual dalam aksi premanisme yang telah terjadi di Puncak 2000 Siosar.

Tapi massa pengunjuk rasa tidak puas mendengar penyataan Kapolres, sehingga meminta kepastian kapan batas waktu untuk bisa mengungkapkan dalang aksi premanisme tersebut.

“Kami belum bisa memastikan kapan waktunya. Akan tetapi, saya berjanji akan memberikan ruang informasi seluas-luasnya tentang perjalanan kasus yang sedang ditangani Polres Karo, kepada para pemuda dan mahasiswa yang hadir dalam unjuk rasa ini,” tandas Kapolres Karo.

Menanggapi hal itu, massa Aliansi PMP Karo akan terus menagih janji Kapolres Tanah Karo dan akan datang lagi minggu depan untuk melihat progress perkembangan kasus aksi premanisme di Puncak 2000 Siosar.

Sebelumnya, Polres Tanah Karo diback up penuh Dit Reskrimum Polda Sumut telah menangkap dan menetapkan 17 tersangka atas aksi kekerasan tersebut.

Kapolres Tanah Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar membenarkan, telah terjadi bentrok berdarah antara karyawan perusahaan PT BUK dengan sekelompok masyarakat Desa Sukamaju yang terjadi tepatnya Selasa (17/5/2022) pukul 12.00 WIB di Puncak 2000 Siosar, Kecamatan Tanah Karo.

Adapun Ke-17 pelaku diamankan inisial LB, HG, AA, DS, NS, BP, SDS, HG, KS, SS, RG, HS, JT, RT, DS, RG dan HRPG saat ini masih dirawat di RS Efarina Etaham Berastagi.

Polda Sumut dan Forkompimda akan mengundang pihak BPN untuk mengetahui kawasan sengketa lahan, apakah masuk ke kawasan hutan atau milik perusahaan. (JNS-BTM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *