TAPSEL– Puluhan hektar lahan petani warga gagal Panen akibat kebanjiran pendangkalan sungai di Desa Sipangko Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (15/02/23).
Pendangkalan sungai tersebut membuat pengairan air pasang tidak berjalan normal dan akhirnya mengalami kebanjiran sehingga tanaman padi yang baru ditanam warga rusak parah.
Persoalan ini lantas membuat para petani merana karena sawahnya rusak terendam air sungai yang banjir. Mau bagaimana lagi barang sudah terjadi, tidak ada yang bisa diharapkan selain bantuan dari pemerintah.
Seorang petani warga Desa Sipangko, Hamid mengatakan, lahan pertanian mereka selalu menjadi langganan banjir, bahkan beberapa kali diantaranya pertanian warga mengalami kerusakan parah hingga gagal panen.
Padahal, lanjut Hamid, tanaman padi tersebut merupakan satu-satunya sumber penghasilan petani di Desa Sipangko.
“Harapan petani Desa Sipangko untuk memanen padinya tiga bulan ke depan sirna alias gagal total karena padi mereka mati akibat sungai sipangko yang melewati persawahan warga mengalami pendangkalan akibat banjir bandang ini,” ungkapnya ke pada awak media, Sabtu (18/02)23).
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Deesa sudah mengusulkan ke Pemkab Tapsel, agar sungai di Desa Sipnagko dikeruk sehingga bila musim hujan tidak banjir seperti yang terjadi sekarang.
Namun usulan pemerintah Desa sampai sekarang belum ada kabar dari Pemerintahan Kabupaten Tapsel.
“Buktinya, sungai tersebut semakin mengalami pendangkalan dan bila hujan lebat berlangsung lama sungai meluap dan menggenangi sawah warga,” katanya.
Akibat pendangkalan sungai ini, setiap hujan turun di hulu sungai banjir akan merusak tanaman warga .
“Kami mengharapkan ada perhatian serius dari pemerintah baik kabupaten maupun provinsi agar pengerukan di sungai di Desa kami segera di lakukan, dan pembuatan tanggul untuk segera dinormalisasi,” ucapnya.
Akibat Banjir Pendangkalan Sungai, Petani Desa Sipangko Tapsel Gagal Panen
Menghadapi keluhahan warga ini, Kepala Desa Sipangko Muhammad Azan menyatakan, pihaknya sudah menjadikan pengerukan sungai Sipangko ini sebagai prioritas pertama pada Musrenbang Desa beberapa waktu lalu.
Ia berharap agar pemerintah tingkat dua atau provinsi bisa menjadikan pengerukan sungai sipangko sebagai proyek pembangunan di tahun 2024 mendatang.
“Semoga pengerukan sungai Sipangko ini dapat di lakukan secepatnya, agar petani tidak risau dengan hasil tanaman yang di tanamnya,” ungkapnya. (JN-Irul)