Minggu, 14 Desember 2025 WIB

BMKG Akui Peringatan Diabaikan, Kemenhut Ungkap 92 Titik Banjir di DAS Kritis

editor - Rabu, 10 Desember 2025 20:30 WIB
BMKG Akui Peringatan Diabaikan, Kemenhut Ungkap 92 Titik Banjir di DAS Kritis

TAPSEL | Jelajahnews.id - Polri melalui Dittipidter Bareskrim menggelar Pers Release perkembangan penyelidikan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Agenda berlangsung Rabu (10/12/2025) di Posko Gakkum Bareskrim Polri, Jalan Lintas Padang Sidempuan-Sibolga, Batang Toru, Tapanuli Selatan, dan disiarkan daring.

Baca Juga:

Dalam kegiatan itu, BMKG, Kementerian Kehutanan, serta penyidik DAS Garoga memaparkan temuan penting, mulai dari peringatan dini yang terabaikan, kondisi DAS yang kritis, hingga dugaan pembukaan lahan bermasalah.

BMKG: Peringatan Sudah Keluar 8 Hari Sebelum Bencana

BMKG Sumut menegaskan peringatan dini cuaca ekstrem sebenarnya telah dikeluarkan delapan hari sebelum bencana. Peringatan tersebut mencakup potensi hujan sangat lebat, risiko banjir hingga longsor di beberapa wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.

BMKG menjelaskan dinamika atmosfer regional membuat intensitas hujan meningkat tajam dalam waktu singkat. Peringatan itu disebut telah diteruskan ke pemda, BPBD, dan Forkopimda, serta diperbarui hingga jelang kejadian.

Kemenhut: 92 Titik Banjir di DAS Seluas 204 Ribu Hektare

Kementerian Kehutanan memaparkan terdapat 92 titik banjir di wilayah DAS seluas 204.482 hektare, tersebar di 11 kabupaten/kota, termasuk DAS Batang Toru dan Garoga.

Kemenhut menegaskan langkah penegakan hukum dengan membentuk Satgas independen untuk memeriksa lokasi, memverifikasi perubahan tutupan lahan 2014-2023, serta mengkaji indikasi alih fungsi kawasan. Sejumlah peta analisis dan sebaran hotspot turut ditampilkan.

Penyidik Polri: Ada Pembukaan Lahan di Lereng Curam

Tim penyidik DAS Garoga menemukan indikasi kegiatan yang memperburuk dampak banjir.

Temuan awal meliputi: Perubahan tutupan lahan yang signifikan, Pembukaan lahan di kawasan berlereng curam, Dugaan kegiatan tanpa dokumen lingkungan lengkap.

  • Citra udara resolusi tinggi memperlihatkan bukaan lahan pada beberapa titik yang dinilai meningkatkan limpasan air ke permukiman.

Ahli Kebencanaan: "Ini Bukan Bencana Alam Semata

Ahli tata ruang yang hadir menegaskan bencana kali ini tidak hanya dipicu faktor alam.

"Ketika ada pembukaan lahan di kemiringan ekstrem tanpa kolam pengendapan dan tanpa standar teknis, risiko banjir meningkat berkali lipat."

Ahli menekankan perlunya penataan ruang yang berpihak pada mitigasi, bukan semata kepentingan ekonomi.

Polri Pastikan Penegakan Hukum Jalan Terus

Bareskrim menegaskan seluruh temuan BMKG, Kemenhut, dan penyidik lapangan akan menjadi dasar penegakan hukum.

Pemeriksaan dokumen perusahaan, survei lapangan, hingga pemanggilan saksi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak yang lolos dari pertanggungjawaban. (JN-Irul)

Editor
: Irul Daulay
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru