Wartawan Dibacok di Tapteng, Begini Kata Korban

TAPTENG – Humisar Carles Pardede (50) wartawan media online menjadi korban kekerasan oleh Orang Tidak Kenal (OTK) di Jalan Padang Sidimpuan Kelurahan Sibuluan Baru Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Rabu (18/5/2022) sekira pukul 22.00 WIB.

Humisar Carles Pardede menerangkan saat pulang kerumah dan diperjalanan dirinya dibacok dari arah belakang oleh OTK dengan menggunakan senjata tajam hingga merobek pipinya sebelah kanan. Akibatnya pipi korban mengalami bekas sayatan dengan 7 jahitan.

Kejadian itu pun sudah dilaporkan ke Polsek Pandan dengan Nomor : STTLP/35/V/2022/Sek Pandan/Res Tapteng/Poldasu.

Ia menyebut, sebelum terjadi pembacokan dirinya bersama dua orang rekannya sedang ngobrol-ngobrol di kantor Sekretariat DPD Partai Golkar Tapanuli Tengah. Sekitar pukul 20.40 WIB korban pamit untuk pulang kerumah.

Baca Juga: Breaking News! Seorang Wartawan Diteror dan Disayat OTK

Usai pamit, ia pun bergegas pulang dengan mengenderai sepeda motor miliknya. Ditengah perjalanan tepatnya sebelum simpang Muara Jalan Padang Sidimpuan, ia menyalib mobil yang berhenti didepan.

“Tiba-tiba ada orang dari belakang langsung memukul saya dan saat itu darah langsung muncrat keluar dari bagian pipi dan pelakunya tidak sempat dikenali,” ujarnya.

Seketika, kedua orang tersebut langsung tancap gas dan korban hanya melihat pelaku dengan ciri-ciri pria mengenderai sepeda motor jenis metic.

“Begitu saya mengetahui bahwa pipi sebelah kanan berlumuran darah, saat itupun langsung berangkat ke Polsek Pandan guna melaporkan kejadian, dan saya diarahkan petugas agar terlebih dahulu melakukan visum sekaligus berobat,” pungkasnya.

Disinggung apakah korban ada berselisih dengan seseorang atau orang lain, Humisar Carles Pardede mengakui bahwa sepanjang yang diketahuinya dirinya tidak pernah bermasalah atau berselisih paham dengan siapapun.

Namun, katanya, besar kemungkinan aksi kekerasan ini terjadi karena pemberitaan terhadap beberapa kasus di Pemkab Tapteng yang akhir-akhir ini sering disorot, seperti kasus penjualan baju di Dinas Pendidikan serta penjualan baju kaos di Dinas Kesehatan Kabupaten Tapteng.

“Juga dimungkinkan soal beberapa status Facebook diakun pribadiku terkait issu bakal calon Pj Bupati Tapteng yang dimana akhir jabatan dari Bupati Tapteng akan berakhir 22 Mei 2022 mendatang,” terangnya.

Lebih lanjut Humisar Carles Pardede menerangkan, bisa saja motif dari kejadian ini karena status akun Facebook pribadinya, atau mungkin juga berkaitan dengan pemberitaan demi pemberitaan yang di ekspos di media online Metrodua.com.

Sementara, Pimpinan Redaksi Metrodua.com, Lambok Nababan kepada media ini mengatakan, atas aksi kekerasan yang dialami wartawannya mendesak Polda Sumut dan Polres Tapanuli Tengah segera mengungkap siapa dalang atau pelaku tersebut.

“Kejadian kekerasan yang dialami Carles Pardede wartawan media kami sudah dilaporkan ke polisi, semoga pelakunya cepat terungkap,” ujarnya Kamis (19/5/2022).

Dikatakan Lambok, pelaku tindak kekerasan jelas melanggar UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia, dan UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang pengesahan konvensi hak sipil dan politik.

“Tindakan kekerasan itu termasuk menghalang-halangi kegiatan jurnalistik dan melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” pungkasnya.

Terpisah, Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Jimmy Christian Samma saat dikonfirmasi jelajahnews.id Kamis (19/5/2022) belum memberikan keterangan mengenai tindak lanjut kasus tersebut. (JNS-BTM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *