Tiga Warga Terjangkit Gejala DBD, Fogging Justru Tertunda karena Dinas Luar Kota

P.SIDIMPUAN| Jelajahnews – Tiga warga di Silayanglayang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, dilaporkan mengalami gejala Demam Berdarah Dengue (DBD).

Menanggapi hal itu, Puskesmas Wek II Padangsidimpuan bergerak cepat dengan menaburkan bubuk Abate ke kamar mandi pasien dan sejumlah rumah warga sekitar, Kamis (17/04/25).

Bubuk Abate digunakan untuk membunuh jentik nyamuk, sebagai langkah awal mencegah penyebaran lebih luas.

Namun upaya ini dinilai sebagian warga belum cukup, mengingat metode pengasapan atau fogging yang dianggap lebih efektif justru belum dilakukan.

“Kami berterimakasih atas tindakan dari pihak Puskesmas, tapi tentu masyarakat berharap ada tindakan yang lebih komprehensif, seperti fogging,” ujar Raja, salah satu warga setempat.

Raja juga mengungkapkan kekecewaannya setelah mendapat penjelasan bahwa tim fogging dari Dinas Kesehatan sedang melakukan perjalanan dinas ke luar kota.

“Dari penjelasan pihak Puskesmas, katanya petugas fogging sedang perjalanan dinas luar kota. Padahal ini sudah kondisi darurat,” ujarnya kepada awak media.

Sementara itu, Kabag Protokol & Komunikasi Pimpinan Kota Padangsidimpuan, Nurcahyo Budi Susetyo, menjelaskan bahwa kondisi pasien anak dengan inisial ARPL (8) sudah mulai membaik dan tidak demam lagi.

Ia juga memastikan bahwa pasien tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota.

Ketika ditanya lebih lanjut soal fogging, Nurcahyo menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan baru akan melakukan pengasapan pada Sabtu, 18 April 2025.

“Rencananya Sabtu pagi, Dinkes akan melakukan fogging ke lokasi,” ujarnya singkat.

Meski ada jadwal fogging, warga menilai respon yang lambat dan alasan ‘perjalanan dinas’ kurang relevan di tengah potensi wabah.

Harapan masyarakat sederhana: ketika nyawa terancam, tindakan nyata seharusnya lebih diutamakan daripada urusan administratif. (JN-Irul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *