P.SIDIMPUAN| Jelajahnews – Menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan menunjukkan komitmen kuat menciptakan lingkungan bebas narkoba.
Terbukti bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tapanuli Selatan, Lapas menggelar tes urine bagi seluruh pegawai dan warga binaan, Kamis (24/4/2025).
Tes ini bukan sekadar seremonial tahunan. Kalapas Padangsidimpuan, Mathrios Zulhidayat Hutasoit, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata integritas dan tanggung jawab institusi.
“Ini bukan formalitas tahunan. Ini langkah konkret kita dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas dari penyalahgunaan narkoba. Kami ingin pegawai Lapas menjadi garda terdepan dalam membangun kepercayaan masyarakat,” ujar Mathrios.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tema besar HBP tahun ini, “Bersih-Bersih Pemasyarakatan”, yang menekankan pentingnya kebersihan tak hanya secara fisik, tetapi juga mental dan moral aparatur pemasyarakatan.
Sebanyak 20 warga binaan dipilih secara acak oleh BNNK Tapsel untuk menjalani tes bersama seluruh pegawai. Hasilnya menggembirakan, 100 persen dinyatakan negatif dari narkoba.
Kepala BNNK Tapanuli Selatan, Saiful Fadli, S.STP, M.Si, mengapresiasi keseriusan Lapas Padangsidimpuan dalam membangun zona integritas bebas narkoba.
“Kami melihat kesungguhan Kalapas dan seluruh jajarannya. Ini bukan sekadar pencitraan, ini bukti bahwa sinergi antarlembaga bisa jadi tembok kokoh dalam memberantas narkoba, dari dalam ke luar,” ujarnya.
Respons positif juga datang dari warga binaan. Salah satu dari mereka mengaku merasa diperhatikan dan didorong untuk berubah.
“Kami merasa diperhatikan. Ini bukan cuma soal tes urine, tapi bentuk pembinaan. Kami jadi tahu bahwa perubahan itu memang diharapkan dan difasilitasi,” katanya.
Diakhir kegiatan, Kalapas Padangsidimpuan Mathrios menyebutkan, Transparansi dan keterbukaan ini diharapkan mampu menghapus stigma negatif masyarakat terhadap lembaga pemasyarakatan.
“Kami sadar bahwa kepercayaan masyarakat adalah modal utama kami. Maka, kami akan terus membuka diri, berbenah, dan bekerja sama demi lapas yang tidak hanya tertib, tapi juga bersih secara moral dan mental,” tutup Kalapas Mathrios.
Melalui langkah konkret ini, Lapas Padangsidimpuan membuktikan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi ruang tumbuh bagi perubahan dan harapan baru. (JN-Irul)