MEDAN – Koordinator Wartawan DPRD Kota Medan dan Yayasan Lansia Merdeka Indonesia membagikan makanan berbuka puasa (Ta’jil) kepada para pengguna jalan seperti pengendara bermotor, penarik becak bermotor (betor), pengendara grab, penyapu jalan dan sekuriti yang bertugas di DPRD Kota Medan, di Jalan Iman Bonjol Medan, Jumat (5/4/2024).
Pembagian Ta’jil ini, merupakan bentuk kepedulian para pengurus koordinator Wartawan DPRD Kota Medan yang sehari harinya bertugas di gedung DPRD Kota Medan kepada warga masyarakat khususnya umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Ikut serta langsung pada kegiatan tersebut, ketua Koordinator Wartawan Unit DPRD Kota Medan, Said Ilham Assegaf, SH., M. IKom, Sekretaris, Horas Pasaribu, Bendahara, Irwan Manalu, penasehat, Susilo Suratin, David Susanto dan para pengurus dan perwakilan dari Yayasan Lansia Merdeka Indonesia.
Pembagian Ta’jil ini dimulai pada pukul 17.30 Wib sampai selesai. Ada sebanyak 250 bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam yang dibagikan kepada pengendara yang tepat melintas di DPRD Medan.
Ketua Koordinator DPRD Kota Medan, Said Ilham Asegaf menyampaikan bahwa Ta’jil yang dibagikan diharapkan bermanfaat bagi para penerima.
Apalagi, sebut perwakilan wartawan TV swasta nasional ini, bagi umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa hendak pulang kerumah masing masing tidak sempat berbuka dirumah.
” Semoga Ta’jil yang diberikan bisa sebagai makanan berbuka puasa sementara ketika tidak sempat berbuka puasa dirumah saat sedang perjalanan pulang. Ada sebanyak 250 bungkus bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam yang kami bagikan, “ujar nya.
Said juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada donatur YLMI yang telah berkolaborasi dengan para pengurus dan anggota Koordinator Wartawan Unit DPRD Kota Medan.
Seorang penarik betor, pak Hasibuan (65) warga kota Medan yang mengaku sering ngumpul di dekat Masjid Raya sangat senang diberikan Ta’jil tersebut.
Ia berharap setiap hari semakin banyak lara derwaman yang peduli kepada rakyat kecil terutama kepada para penarik betor yang semakin hari keberadaan nya terkikis oleh banyaknya aplikasi pengangkutan online (jns/**)