TAPSEL| Jelajahnews – PT. Agincourt Resources (PTAR) perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe gunting pita peresmian bantuan infrastruktur bangunan dua ruang belajar yang berkelas beserta fasilitasnya.
Bantuan tersebut di berikan ke SMAN 1 Angkola Barat dan Pondok Pesantren (Ponpes) Mardhatillah di Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat Tapanuli Selatan (Tapsel), Jum’at (14/02/25).
Pemberian bantuan infrastruktur ini sebagai komitmen perusahaan PTAR untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas dan mutu pendidikan khususnya di wilayah sekitar operasi Tambang Emas Martabe.
General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis mengucapkan beribu terimakasih kepada semua yang telah memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk ikut berbakti.
Disebutkannya, perusahaan PTAR mengajarkan mereka untuk tidak menjadi orang serakah. Filosofi perusahaan PTAR bukan hanya membangun, tetapi juga perlu untuk berbagi.
Rahmat mengatakan pihaknya setiap tahun memiliki program memperdayakan masyarakat salah satunya di bidang pendidikan, Kesehatan, pengembangan Ekonomi misalnya pembinaan UMKM dab pengembangan pertanian.
Untuk diketahui, perusahaan PTAR setiap tahun mengeluarkan anggaran puluhan miliaran untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) untuk mendorong pendidikan menjadi perhatian utama.
Ia mengungkapkan, bahwa tahun lalu PTAR mengeluarkan biaya untuk sektor pendidikan sekitar 10 Miliaran dengan sebagian besar biaya siswa sebanyak 400 siswa secara umum mulai dari SD,SMP,SMA dan juga yang kuliah atau mahasiswa.
Untuk pendidikan SMA, Rahmat berharap agar anak-anak ini bisa didorong kuliah sebanyak-banyaknya agar mereka bisa menimba ilmu ke perguruan tinggi. Biasanya anggaran untuk biaya siswa sebesar Rp 4 Miliar di berbagai jenjang pendidikan.
Disebutkannya, biaya bantuan bidang pendidikan untuk infrastruktur dikeluaran ke dua yang terbesar seperti ini, perusahaan bantu sebanyak 16 sekolah, dan hari ini ditambah lagi 2 sekolah pembangunan ruang kelas dengan fasilitas belajar yang dibantu oleh pihak perusahaan PTAR dengan anggaran tahun 2024.
Kepala Sekolah SMAN 1 Angkola Barat, Salamat Siregar dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada perusahaan atas bantuan pembangunan 2 ruang kelas beserta fasilitas belajar seperti meja, bangku dan buku dan papan tulis yang diberikan PTAR.
Selamat Siregar mengungkapkan, dana bantuan yang diterima oleh pihaknya dari PTAR sebesar 409.320.000 sudah dipotong pajak dan di kerjakan sesuai spek barang yang sudah di bangun.
Ia berharap semoga PTAR semakin jaya dan luar biasa serta bisa menjadi kontribusi yang baik terutama untuk SMAN 1 Angkola Barat. Dan seandainya PTAR mencari sekolah untuk bermitra, pihaknya siap berkomitmen menjalin kemitraan untuk digitalisasi sekolah salah satu contoh di Sumatera Utara.
Usai acara gunting pita peresmian dua bangunan ruang kelas di SMAN 1 Angkola Barat, PTAR bersama rombongannya melanjutkan acara yang sama peresmian ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mardhatillah.
Diacara ponpes Mardhatillah yang berada di Tanoponggol, Lingkungan 1 Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat Tapanuli Selatan (Tapsel), rombongan PTAR disambut baik oleh para santrinya.
Pendiri sekaligus pimpinan yayasan (Mudir) Ponpes Mardhotillah Tapsel, Utadz Pilhanuddin Hasibuan, LC dalam sambutannya mengucapkan rasa terimakasih atas bantuan bangunan dengan dua ruangan kelas serta fasilitas belajar yang diberikan.
“Terima kasih PTAR, meski baru dua ruangan, tetapi pensantren kami ini telah punya kelas yang berkelas. Tak kalah juah dengan ruang kelas sekolah di kota,” ucapnya.
Ustadz Pilhanuddin Hasibuan menceritakan pesantren ini dibuka tahun 2014 atau dua tahun setelah ia tamat dan pulang dari Al Azhar Mesir. Pada waktu awal dibuka, santrinya sebanyak 34 orang yang terdiri dari 18 laki-laki dan 16 perempuan.
Pilhanuddin yang ketika itu masih lajang, terus berupaya memajukan pesantrennya yang hanya memiliki beberapa ruang kelas dan asrama berkonstruksi kayu. Pesantren itu membuka kelas untuk tingkat tsanawiyah (SMP) dan aliyah (SMA).
Meski telah menamatkan lima angkatan alumni dan memiliki sekitar 700 orang santri santriwati, hingga saat ini ruang kelas Pondok Pesantren Mardhotillah Tapsel masih ada yang berkonstruksi kayu dan dindingnya setengah terbuka.
“Alhamdulillah, alumni kita sudah banyak kuliah di perguruan tinggi Islam negeri maupun swasta di dalam dan luar Pulau Sumatera seperti di Jawa dan Kalimantan. Beberapa orang bahkan kuliah di Al Azhar Kairo Mesir,” jelasnya.
GM Operation & Deputy Director Operational PTAR, Rahmat Lubis mengaku gembira karena sebagian dari keinginannya sudah terpenuhi. Yakni memajukan pendidikan generasi muda di kampung halamannya dan khususnya harapan terhadap pesantren sudah terpenuhi.
Selain membangun infrastruktur dan sarana prasarana pendidikan, PTAR juga memberi beasiswa penuh kepada putra-putri Tapsel berprestasi. Beasiswa full coverage tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga siswa SMP (sederajat) berprestasi yang masuk SMA unggulan.
Dengan dibangunya dua ruang kelas baru di Ponpes Mardhotillah, agar para santri menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Sehingga benar-benar mampu menghasilkan generasi muda islami Tapsel yang sukses, unggul dan berahlakul karimah. (JN-Irul)