MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan akan mempercepat pembangunan infrastruktur pada tahun 2022-2023. dan diharapkan pertumbuhan ekonomi terus membaik dan target 5,61% pada tahun 2023 dapat tercapai.
Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Provinsi Sumut di Gedung Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (14/4/2022).
Edy Rahmayadi memaparkan sebelum Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sumut berada pada angka 5,16%. Namun karena pandemi, pertumbuhan ekonomi sempat menurun hingga berada di posisi minus. Kini, pertumbuhan ekonomi Sumut terus membaik dan mencatatkan angka 3,8%. Pada tahun 2022, Edy menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada angka 4,5% dan tahun 2023 mencapai 5,61%.
“Kita elakukan efisiensi untuk menjaga kondisi yang saat ini, kita juga upayakan dengan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas, agar pertanian-pertanian kita, buah-buahan kita, ikan-ikan kita dapat dirasakan oleh rakyat, kita akan terus berusaha dan masih tetap optimis di 2022 ini kita berada di 4 sampai 4,5% (pertumbuhan ekonomi),” kata Edy.
Adapun pembangunan yang akan dilakukan pada tahun 2023 di antaranya peningkatan kemantapan jalan di Sumut hingga 85%, fasilitasi penyelesaian masalah pertanahan dan tata ruang melalui penguatan, penegakan hukum dan kelembagaan, optimalisasi jaringan irigasi kewenangan provinsi sekitar 78.000 hektare (ha).
Selain itu, pembangunan dan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional Mebidang, pembangunan sistem penyediaan air minum Mebidang, pembangunan role model pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 1.000 unit.
Di bidang pendidikan, Edy memaparkan beberapa kebijakan strategis, di antaranya pembangunan unit sekolah baru menengah kejuruan dan khusus sebanyak 26 unit, pemberian bantuan operasional pendidikan untuk siswa siswi jenjang SMA SMK dan SLB sejumlah 167.000 jiwa, dan kerja sama link and match sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha dunia industri.
Di bidang kesehatan kegiatan strategis yang dilakukan di antaranya pembangunan dan rehabilitasi Rumah Sakit Haji Medan. Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), balita kurus dan anak sekolah sebanyak 250.000 jiwa.
Selanjutnya, pemberian jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran (PBI) provinsi kepada masyarakat kurang mampu sebanyak 420.000 jiwa dan penyediaan kontribusi bagi peserta PBI JKN sebanyak 4.733.689 jiwa. Serta layanan kesehatan bergerak melalui pengadaan 8 unit mobil medis atau bus kesehatan.
Selanjuntnya, di bidang pertanian dan peternakan, akan dilakukan peningkatan produksi daging sapi menjadi 17.149,75 ton, peningkatan produksi daging kambing dan domba menjadi 1.537,50 ton. Mempertahankan swasembada beras dan jagung dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri, peningkatan produksi cabai merah 190.011 ton dan bawang putih 1.421 ton, serta bawang merah 18.675 ton.
Edy mengatakan, pembangunan tersebut tidak akan berhasil apabila dilakukan sendiri-sendiri. Pembangunan harus dilakukan secara bersinergi. “Hal ini tidak mungkin bisa hanya dilakukan hanya orang per orang, saya ingin kita semua bersama-sama untuk mewujudkan hal ini,” ujar Edy.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan Hari Jadi Provinsi Sumut diharapkan menjadi momentum para pemegang kebijakan untuk bergandengan tangan. Serta saling mengisi ruang kosong agar pembangunan berhasil, sehingga Provinsi Sumut menjadi provinsi yang maju, aman dan bermartabat.
Baskami tidak memungkiri, wilayah Sumut yang luas dan penduduk yang banyak merupakan tantangan tersendiri. “Namun di luar itu, Sumut memiliki potensi luar biasa yang bisa dikembangkan untuk menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat Sumut,” ujar Baskami.(JNS)