Oknum Guru Man 1 Psp Diduga Terlibat Asusila Sesama, Orang Tua Siswa Resah

P.SIDIMPUAN| Jelajahnews – Kabar mengejutkan oknum pria berprofesi guru MAN 1 Kota Padangsidimpuan (Psp) dan guru swasta dari Ibtidaiyah Terpadu Mutiara diduga terlibat asusila sesama jenis membuat orang tua siswa resah.

Kasus ini mencuat setelah EH, seorang guru MAN 1, diduga terlibat dalam praktik asusila sesama jenis dengan IS, guru swasta dari Ibtidaiyah Terpadu Mutiara.

Berita ini cepat menyebar, memicu kekhawatiran di kalangan orang tua yang merasa khawatir akan keselamatan dan moral anak-anak mereka.

Kekhawatiran Orang Tua

Sejumlah orang tua siswa menyatakan kekhawatirannya terkait dugaan ini. Mereka meminta kepastian dan tindakan tegas agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Kami sebagai orang tua merasa cemas. Harus ada ketegasan dari pihak sekolah agar kepercayaan kami tidak hilang,” ujar salah satu wali murid ke awak media, Sabtu (17/05/25).

Klarifikasi dari Kepala Sekolah

Guna meredam keresahan publik, Kepala Sekolah (Kepsek) MAN 1 Kota Padangsidimpuan, Dra. Hj. Wasliyah Lubis, SPd, MAP, angkat bicara saat ditemui awak media, Jumat (16/05/25) kemarin.

Wasliyah menyatakan bahwa pihak sekolah telah memanggil EH untuk dimintai klarifikasi. Dalam pertemuan tersebut, EH menunjukkan sebuah surat pernyataan yang disebut sebagai bentuk perdamaian dengan pihak terkait, menyatakan bahwa kasus tersebut hanyalah sebuah kesalahpahaman.

“EH menunjukkan surat tersebut kepada kami, yang isinya menyatakan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai dan kasus ini merupakan kesalahpahaman,” ungkap Wasliyah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/05/25).

Menjaga Nama Baik Sekolah

Meski begitu, Wasliyah menegaskan bahwa sekolah tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Ia juga mengaku prihatin jika benar ada oknum guru dari MAN 1 yang terlibat dalam kasus tersebut.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat dan orang tua siswa. Kasus ini akan ditangani dengan serius agar tidak merusak citra sekolah dan keamanan peserta didik tetap terjamin,” tegasnya.

Pandangan Berbeda dari Masyarakat

Sementara itu, Kepala Lingkungan III Unte Manis, Samudin Ritonga, menyampaikan pandangan berbeda terkait surat perdamaian yang ditunjukkan oleh EH. Menurutnya, surat tersebut bukan hasil kesepakatan masyarakat setempat, melainkan dibuat secara pribadi oleh EH dan IS.

“Surat itu datang dari mereka sendiri, bukan dari hasil kesepakatan kami. Mereka meminta tanda tangan dengan alasan untuk melindungi pekerjaan dan keluarga,” ujar Samudin saat dikonfirmasi.

Harapan Kepala Sekolah

Wasliyah berharap agar masyarakat tidak langsung menghakimi tanpa adanya bukti yang kuat. Ia juga meminta agar tidak semua guru di MAN 1 dicap buruk hanya karena adanya dugaan terhadap satu oknum.

“Kami sangat mengharapkan masyarakat tetap bijak dalam menyikapi masalah ini. Jangan sampai seluruh guru di MAN 1 terkena imbasnya karena satu kasus yang belum tentu kebenarannya,” pungkasnya.

Kasus ini masih dalam proses klarifikasi oleh pihak berwenang. Masyarakat dan orang tua berharap adanya penyelesaian yang adil dan transparan demi menjaga nama baik lembaga pendidikan. (JN-Tim)