Ketua MPC PP Psp Buat Sayembara, Fahdriansyah Siregar: Temukan IFS Beri 100 Jt

P.SIDIMPUAN – Jelajahnews – Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Padangsidimpuan, Fahdriansyah Siregar, menggelar sayembara tangkap Ismail Fahmi Siregar (IFS) mantan Kadis PMD Kota Padangsidimpuan.

“Sayembara penangkapan terhadap buronan Kejaksaan P.Sidimpuan ini bernilai Rp 100 Juta bagi siapa yang menangkap atau menemukan keberadaannya,” bebernya kepada awak media, Rabu (04/12/2024)

Diketahui, tersangka IFS tengah dicari oleh Kejaksaan negeri (Kejari) Padangsidimpuan terkait sejumlah kasus yang diduga merugikan masyarakat dan negara.

Disebutkan bung Fahdriansyah Siregar, bahwa inisiatif ini merupakan bentuk rasa tanggung jawabnya terhadap masyarakat, khususnya mereka yang telah menjadi korban dari tindakan mantan pejabat tersebut.

Fahdriansyah Terpanggil untuk Bertindak Demi Keadilan

Dalam sebuah wawancara dengan awak media, Fahdriansyah menjelaskan bahwa keputusan untuk membuka sayembara ini didasarkan pada rasa empati dan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat yang merasa tidak mendapatkan keadilan.

“Saya merasa terpanggil. Banyak masyarakat khususnya desa desa yang menjadi korban akibat tindakan yang dilakukan oleh IFS. Oleh karena itu, saya membuka sayembara ini sebagai upaya mendorong pihak-pihak terkait untuk lebih serius dalam menemukan buronan tersebut,” cetusnya.

Menurutnya bung Fahdriansyah, tindakan ini juga diharapkan dapat memberikan dorongan moral kepada aparat penegak hukum (APH) seperti TNI, Polri, Kejaksaan dan masyarakat umum agar bersinergi dalam mencari keadilan.

Sayembara ini, sambungnya, tidak membedakan latar belakang siapa pun yang menemukan buronan tersebut bahkan tidak ada unsur politik disini.

“Siapa saja yang berhasil menemukannya, baik dari kalangan TNI, Polri, maupun masyarakat biasa, saya akan memberikan hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta.

“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk membantu menegakkan hukum dan memberi efek jera kepada pelaku kejahatan dan ini tidak ada unsur politik atau apapun” tambahnya.

Kasus yang Membelit IFS

Ismail Fahmi Siregar (IFS) sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) di Kota Padangsidimpuan. Namun, setelah menjabat, ia diduga terlibat dalam berbagai tindak pidana, termasuk dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat.

Kejaksaan telah menetapkannya sebagai tersangka dan mengeluarkan surat perintah pencarian. Namun, hingga kini, keberadaan IFS masih menjadi misteri.

Menurut sejumlah sumber, tindakan IFS tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan lokal.

Banyak program pembangunan desa yang terhenti akibat penyalahgunaan anggaran yang dilakukannya. Hal ini semakin mempersulit masyarakat pedesaan yang seharusnya menikmati manfaat dari program-program pemerintah tersebut.

Dukungan untuk Aparat Penegak Hukum

Fahdriansyah Siregar juga menekankan bahwa sayembara ini bukan untuk mengambil alih tugas aparat penegak hukum, melainkan sebagai bentuk dukungan moral agar pencarian buronan ini bisa lebih cepat diselesaikan.

Ia berharap langkahnya ini bisa memotivasi semua pihak, termasuk masyarakat, untuk turut serta memberikan informasi terkait keberadaan IFS.

“Kami percaya kepada aparat penegak hukum, tapi masyarakat juga punya peran penting dalam membantu proses ini. Dengan hadiah ini, kami berharap semua orang yang memiliki informasi atau mengetahui keberadaan IFS bisa segera melapor,” jelas Fahdriansyah.

Ia juga mengingatkan bahwa Pemuda Pancasila tidak akan berhenti memperjuangkan keadilan bagi masyarakat. Komitmen ini merupakan bagian dari visi organisasi untuk menjaga integritas dan kebenaran di tengah masyarakat.

Respon Masyarakat dan Harapan Kedepannya

Pengumuman sayembara ini mendapatkan respon yang beragam dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat Kota Padangsidimpuan memberikan apresiasi atas langkah yang diambil Fahdriansyah. Mereka menilai bahwa inisiatif ini menjadi bukti nyata keberpihakan Pemuda Pancasila terhadap masyarakat kecil yang kerap menjadi korban.

“Langkah seperti ini sangat langka dilakukan oleh seorang pemimpin organisasi. Kami berharap sayembara ini bisa menjadi jalan untuk menemukan pelaku kejahatan dan memberikan keadilan bagi masyarakat,” ungkap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Di sisi lain, sejumlah pihak juga menyampaikan kekhawatiran bahwa langkah ini bisa menimbulkan polemik jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu, mereka berharap sayembara ini dapat berjalan sesuai aturan dan prosedur hukum yang berlaku.

Fahdriansyah sendiri menegaskan bahwa hadiah Rp 100 juta tersebut akan langsung diberikan kepada siapa saja yang dapat memberikan informasi valid yang mengarah pada penangkapan Ismail Fahmi Siregar. Ia berkomitmen penuh untuk menjaga transparansi dan integritas dalam pelaksanaan sayembara ini.

Harapan Akan Keadilan yang Lebih Baik

Langkah yang diambil oleh Fahdriansyah Siregar menunjukkan bahwa keadilan bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab bersama. Ia berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk turut serta dalam memperjuangkan kebenaran.

“Kita tidak boleh membiarkan kejahatan terus terjadi tanpa konsekuensi. Saya yakin, bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik, di mana hukum benar-benar menjadi panglima tertinggi,” tutup Fahdriansyah.

Dengan langkah ini, Fahdriansyah Siregar tidak hanya menunjukkan kepemimpinannya, tetapi juga mengukuhkan posisi Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang peduli terhadap masyarakat dan tegaknya hukum di Kota Padangsidimpuan.

Keberhasilannya dalam mendorong penangkapan IFS akan menjadi bukti nyata bahwa keadilan masih bisa diperjuangkan, asalkan ada keberanian dan komitmen dari semua pihak. (JN-Tim)