Kerbau Hilang Alami Kerugian Rp 20 Jt, Korban Lapor Ke Polres Tapteng

TAPTENG| Jelajahnews – Malang nian nasib Basarudd Situmeang peternak hewan kerbau warga Lingkungan 4 Desa Aek Tolang, hilang seekor kerbaunya di kandangnya, Sabtu (21/09/24).

Basarudd Situmeang pemilik kerbau ini pun menceritakan kejadian nya ber awal dari malam itu sekira pukul 23.00 Wib dini hari iya masih melihat kerbau nya ada dalam kandang nya masih terikat. Dan iya pun meninggal kan kadang tersebut lalu pergi ke rumah nya untuk tidur.

Pukul 05.30.Wib paginya Basarudd tidak lagi melihat kerbau nya, yang mana dari 6 ekor kerbau keseluruhan sekarang tinggal 5 ekor lagi di dalam kandang tersebut. Yang mana menurutnya kerbau miliknya itu semalam satu ekor hilang dan 5 ekor lagi ia bebaskan.

“Satu ekor kerbau hilang itu saya ikat nya. Sementara yang lain 5 ekor lagi saya bebaskan di kandang saya,” ungkapnya ke awak media, Minggu (13/10/24).

Dijelaskannya Basarudd sudah agak merasa ada firasat yang janggal pada saat sebelum kejadian, yang mana biasanya tengah malam pun sering ia pantau dan cek ke kandang kerbaunya.

Cuma malam itu, keadaannya sangat capek dan tidur kerumah. Setelah itu ia pun sadar setelah kerbaunya sudah hilang di curi OTK yang mana ada yang ia curigai berdasarkan informasi kawan-kawan di lapangan.

“Saya mencari nya sudah ke seluruh yang punya ternak seputaran Tukka, akan tetapi hasilnya nihil atau tidak menemukan 1 ekor kerbau saya yang berjenis kelamin betina.

Ada tanda-tanda yang dapat saya kenali Semisal tanduknya pendek menyerupai tanduk kerbau jantan. istilah nya bagi peternak baru 2 ruang, atau belum begitu tua. Yang mana kerbau saya itu berbadan gemuk, di perkirakan harga nya kalau di jual sekitar Dua Puluh Juta Rupiang Rp.20 juta,” kata Basarudd.

Sementara kerbaunya tersebut baru habis beranak sekitar dua mingu yang lalu. yang mana anak kerbau tersebut sekarang dalam keadaan sekarat karna tidak mendapatkan susu induk nya yang hilang.

Atas hal ini, dirinya sangat terpukul yang mana hingga sampai saat ini kerbaunya belum ditemukan dan akhirnya dirinya melaporkan nya ke Polres Tapanuli Tengah.

“Oleh karena itu, saya ber inisiatif untuk melaporkan nya ke Polres Tapanuli Tengah. yang mana saya melaporkan kejadian itu hari Sabtu,12 Oktober 2024, yang mana saya langsung di terima oleh unit SPK Polres Tapanuli Tengah,” tandasnya. (JN- Hasrul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *