P.SIDIMPUAN|Sakira Nayla Lubis (6) tahun, kini terbaring tak sadarkan diri dan sangat butuh bantuan dari Dermawan untuk biaya pelaksanaan operasi di Kota Medan.
“Bia noma boru kon, na pendarahan sajo do. Tolong hamu ma baya hami (Bagaimanalah putriku ini, masih terus mengalami pendarahan. Mohon tolonglah kami),” pinta Efrida Yanti lewat telepon dari Medan, Sabtu (3/2/2024).
Sakira, buah hati Astabi Lubis dengan Efrida Yanti, pada Kamis (1/2/2024) sekira pukul 22:00 bermain-main di rumahnya dan terjatuh dari kursi. Bagian belakang kepalanya terbentur sudut meja.
Bocah Sakira dengan pendarahaan serius ini dilarikan ke Rumah Sakit Inanta Kota P.sidimpuan dengan kondisi tak sadarkan diri. Sebelumnya Sakira telah dibawa ke beberapa rumah sakit. Namun ditolak dengan alasan yang sama, tidak memiliki peralatan saraf.
Usai mendapatkan pertolongan pertama, bocah malang ini dirujuk ke Medan. Pihak RS Inanta siapkan mobil ambulan dan perawat pendamping.
Setelah keluarga mengeluarkan biaya sekitar Rp4,7 juta, pasien diberangkatkan ke Rumah Sakit di Kota Medan pada Jum’at (02/02/2024).
Dikerenakan ruang ICU Anak RS Tamrin Tambunan pasiennya penuh, Sakira disarankan dibawa ke RS Mitra Sejati. Sejauh ini bocah malang itu sudah menjalani scan dan masih dirawat, sedangkan operasi masih terkendala biaya.
“Operasi masih terkendala. Kami belum terdaftar kepesertaan BPJS Kesehatan. Untuk biaya mandiri butuh Rp50 juta dan kami tak punya uang sebanyak itu,” ujar Efrida dengan suara terbata-bata.
Kepada Pemko P.sidimpuan dan pihak BPJS maupun para dermawan berhati mulia, Efrida dan suami Astabi Lubis sangat memohon uluran tangan ataupun bantuan untuk pelaksanaan operasi putri mereka.
“Tolonglah kami bapak dan ibu dimanapun berada. Saya siap diminta melakukan apapun, asalkan putriku ini bisa menjalani operasi dan terselamatkan. Mohon bantulah kami,” pinta ibunya Sakira. (JN/Irul)