Kepala BPS: Angka Kematian Bayi di Dairi 10 Tahun Terakhir Menurun

Dairi4 views

DAIRI – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Dairi Minda Flora Ginting mengatakan sesuai data Long Form Sensus Penduduk (LF-SP 2020), Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Dairi cenderung menurun dalam sepuluh tahun terakhir.

Pada SP2010, AKB Kabupaten Dairi sebesar 28 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, pada LF-AP2020, AKB Kabupaten Dairi sebesar 17 per 1000 kelahiran hidup.

Hal ini disampaikan Minda saat menjadi narasumber bersama Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dan Kepala Dinas Kesehatan Dairi, dr. Henry Manik pada Talkshow Pemaparan Hasil LG- SP2020 Kabupaten Dairi di Radio Publik Dairi (RPD) 101.6 FM, Jumat (17/2/2023).

Sementara itu, kata Minda, tingkat TFR atau total fertility rate (total anak yang lahir dari seorang perempuan sepanjang hidupnya) di Kabupaten Dairi terlihat menurun dalam sepuluh tahun terakhir.

SP2010 mencatat angka TFR sebesar 4.09 yang berarti seseorang perempuan melahirkan sekitar 4 hingga 5 anak selama masa reproduksinya.

Sementara hasil LF-SP2020 mencatat angka TFR sebesar 3,15 yang berarti sekitar 3 hingga 4 anak yang dilahirkan perempuan selama reproduksinya.

“Puncak kelahiran menurut umur di Kabupaten Dairi terletak pada wanita umur 25-29 Tahun. Hal ini berarti terdapat 228 hingga 229 kelahiran dari 1000 perempuan umur 25-29 tahun,” ucap Minda.

Sementara itu, dr. Henry menambahkan tips untuk menurunkan AKB yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.

Selain itu, kata Henry, bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap dan bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

“Ibu hamil juga harus sering ikut pemeriksaan kesehatan,” kata Henry.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Eddy Berutu menyampaikan terima kasih kepada warga Dairi karena telah merespons SP yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Dairi.

Dikatakannya, melakukan survei tidaklah mudah dan untuk melakukan ini, BPS Kabupaten Dairi harus mengeluarkan effort yang besar terhadap SP ini.

“Tidaklah mudah melakukan SP ini, butuh kerja keras dan komitmen yang tinggi. Saya akui, Kepala BPS sering datang berkomunikasi kepada saya untuk mengkomunikasikan bagaimana survei ini bisa berhasil dan kita punya hasil yang bisa diandalkan,” ujar Bupati. ( CB/** ).