TAPSEL – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Tapanuli Selatan “Bungkam” terkait dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan para Kepala Desa sebanyak 12 orang dengan anggaran Dana Desa (DD) senilai 5 juta per orang dimasa Covid-19.
Meskipun wabah pandemi Covid-19 tengah melanda belahan dunia berbagai upaya dilakukan oleh Negara yang terdampak, khususnya Indonesia ikut kesulitan mengatasi wabah yang hingga sekarang belum diketahui penangkalnya. Namun, para Kepala Desa di Kabupaten Tapsel malah sibuk mengikuti Bimtek.
Padahal pemerintah sudah mengeluarkan UU No 13 tahun 2020 tentang penggunaan Dana Desa tahun 2021 yang diprioritaskan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan kegiatan penanganan dampak Covid-19. Semisal padat karya tunai Desa dan pemberdayaan ekonomi di Desa tersebut.
Ironisnya, para Kepala Desa se Kabupaten Tapanuli Selatan seolah tidak berdaya untuk menolak mengikuti Bimtek yang selalu dilakukan keluar daerah meskipun ditengah pandemi Covid-19.
Informasi yang dihimpun kru media ini dari beberapa Kepala Desa di Kabupaten Tapanuli Selatan, yang enggan menyebut namanya membenarkan bahwa mereka sering melakukan Bimtek keluar daerah meskipun ditengah pandemi covid-19
“Selama tahun 2021 ini kami sudah melakukan bimtek keluar daerah sebanyak 12 orang dengan anggaran 5 juta per orang bang. Ada yang kami ikuti di Medan dan ada juga yang di Padang Sumatera Barat,” ujar mereka.
Sementara itu, Kadis PMD Tapsel, Muhammad Yusuf Nasution ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, apakah kegiatan Bimtek tersebut tidak bertentangan dengan UU Nomor 13 tahun 2020 tentang penggunaan Dana Desa.
Sangat diayangkan, hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, Kadis PMD Tapsel belum memberikan komentar dan lebih memilih diam alias “Bungkam”. (Irul Daulay).