P.SIDIMPUAN| Jelajahnews – Setelah menyuarakan keluhan terkait rusaknya Jalan Sudirman (eks Merdeka), tepat di depan Kantor Bank Syariah Indonesia (BSI), Kota Padangsidimpuan, akhirnya dilakukan perbaikan, Rabu (11/06/25).
Sayangnya, harapan warga akan solusi tuntas tak sepenuhnya terwujud. Proyek yang seharusnya menyelesaikan masalah justru menimbulkan tanda tanya baru.
Pekerjaan jalan Sudirman yang dilakukan terkesan terburu-buru dan tidak maksimal. Lubang dan retakan sepanjang sekitar 25 cm masih tampak jelas di badan jalan, bahkan setelah dinyatakan selesai diperbaiki.
Warga pun mempertanyakan kualitas pengerjaan yang dinilai asal jadi.
“Ini perbaikan atau akal-akalan? Hasilnya malah bikin tambah was-was,” keluh seorang pengendara, Kamis (12/06/25)
Pantauan di lapangan memperlihatkan kondisi yang masih jauh dari aman. Lubang yang belum tertutup sempurna berpotensi membahayakan pengendara, apalagi saat hujan turun dan genangan air menutupinya.
Beberapa warga menyebutnya sebagai “jebakan maut” karena sering membuat pengendara tergelincir. Kekecewaan pun semakin meluas di kalangan masyarakat pengguna jalan.
Yang lebih mengkhawatirkan, ini bukan kali pertama kerusakan terjadi di titik yang sama. Setiap kali diperbaiki, masalah kembali muncul hanya dalam hitungan minggu atau bulan.
Pola tambal sulam tanpa evaluasi nyata seolah menjadi kebiasaan. Pemerintah kota dan dinas terkait dianggap gagal menghadirkan solusi jangka panjang yang berdampak nyata.
Kondisi ini menyiratkan adanya persoalan mendasar dalam pengelolaan infrastruktur kota. Jalan utama seharusnya menjadi prioritas utama karena menyangkut mobilitas warga dan keselamatan pengguna jalan.
Jika perbaikannya hanya formalitas, maka tidak heran jika jalan cepat rusak dan kembali membahayakan. Warga pun mempertanyakan ke mana arah pengawasan dan kontrol terhadap kontraktor pelaksana.
Sejumlah warga menilai bahwa masalahnya bukan lagi sekadar lubang di jalan, melainkan lubang dalam komitmen pemerintah terhadap kualitas pelayanan publik.
Proyek infrastruktur semestinya tidak dijadikan rutinitas proyek jangka pendek tanpa tanggung jawab jangka panjang. Mereka juga mempertanyakan transparansi anggaran dan kualitas material yang digunakan dalam proyek.
“Apakah jalan harus makan korban dulu baru diperbaiki serius?” tanya seorang warga yang kesal melihat kondisi jalan tak kunjung membaik.
Ia menambahkan, masyarakat kini sudah lelah dengan perbaikan asal jadi yang hanya memperpanjang penderitaan pengguna jalan.
Menurutnya, pembangunan harus berpihak pada keselamatan, bukan keuntungan jangka pendek.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan langsung dan memastikan pekerjaan jalan dilakukan secara profesional dan tuntas.
Mereka menegaskan bahwa kota ini butuh solusi, bukan tambalan. Karena jalan yang rusak bukan cuma gangguan, tapi bisa jadi ancaman nyawa.
Sebelumnya diberitakan seorang wanita pengendara sepeda motor matic mengalami kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan yang berlubang di Jalan Sudirman, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.
Insiden ini terjadi tepat di depan Kantor Bank Syariah Indonesia (BSI) dan menimbulkan keprihatinan warga terkait keselamatan pengguna jalan.
Menurut informasi yang dihimpun awak media dari warga di lokasi kejadian, peristiwa bermula ketika korban yang mengendarai motor matic mencoba memotong laju sebuah mobil yang berjalan lambat di depannya.
Nahas, roda sepeda motornya terperosok ke dalam lubang di jalan dan menyebabkan korban terpental hingga tak sadarkan diri. Warga yang melintas segera memberikan pertolongan dan memindahkan korban ke tepi jalan. Tak lama kemudian, korban akhirnya sadar. (JN-Irul)