Isu Gunakan Visa Bisnis, Ketua KAI Tabagsel Minta Kemenaker Chek Ulang TKA PLTA

TAPSEL| Jelajahnews.id- Beredar isu dikalangan wartawan, bahwa Tenaga Kerja Asing (TKA) PLTA Batang Toru berasal dari Negara Cina yang tewas tertimpa pohon besar, diisukan menggunakan visa bisnis bukan dengan visa Kerja.

Merespon isu tersebut, Ketua KAI Tabagsel Tua Alpaolo Harahap,SH,MH mengatakan, bila ada isu seperti itu, apa salahnya pihak terkait ataupun masyarakat setempat mengechek visa tenaga kerja asing tersebut.

Ia juga menyebutkan, semua TKA itu perlu dichek ulang visanya, takutnya ada oknum terkait melanggar ketentuan yang diatur kementerian ketenagakerjaan sehingga merugikan.

“Kemenaker perlu chek ulang visa TKA asal Cina di PLTA Batang Toru yang dikembangkan PT.NSHE itu. Bila ditemukan mengunakan visa Bisnis atau kunjungan pulangkan dan telusuri pihak mana yang mendatangkanya,”cetusnya, Minggu (02/05/24).

Tua Alpaolo Harahap,SH,MH salah satu pengacara yang berhasil mengungkap kasus Sambo meminta petugas Imigrasi dan dinas ketenagakerjaan perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Selain memeriksa penyebab kecelakaan, lanjutnya, namun juga lebih kepada apakah TKA asal cina tersebut bahkan TKA yang lain yang bekerja disana telah menggunakan ijin Visa yang benar sesuai Undang-undang Imigrasi Nomor 6 tahun 2011.

Alpaolo menggungkapkan, perusahaan yang mempekerjakan TKA yang menggunakan visa bisnis atau visa kunjungan tentu itu menyalahi aturan yang berlaku.

“Ada sanksi pidananya juga loh di pasal 112 UU imigrasi mengancam pidana penjara 5 tahun atau denda 500 juta,” ungkapnya.

Sebelumnya, digegerkan pemberitaan 3 orang pekerja PLTA Batang Toru tertimpa Pohon Besar saat melintas di lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Tapanuli Selatan (Tapsel).

Kepala Polsek Batang Toru Iptu RN Tarigan mengatakan, korban meninggal bernama Zheng Xiang (27), pekerja asing asal China. Sementara, dua pekerja yang mengalami luka-luka adalah M Luthfi Situmeang (37), serta Zhao Jianjun (28).

“Satu pekerja asing warga negara China meninggal di tempat, sedangkan supir atas nama M Luthfi mengalami luka di kepala, dan satu pekerja asing selamat tanpa luka,” ungkap Tarigan lewat pesan singkat, Selasa (28/5/2024).

Diceritakan Tarigan, saat kejadian sedang turun hujan deras disertai angin kencang. Saat itu, mobil yang dikendarai ketiganya, melintas di R3, Adit-1, lokasi proyek PLTA Batang Toru toru, di Kelurahan Wek I, Kecamatan Batang Toru toru. Tiba-tiba, sebuah pohon berukuran besar tumbang, dan menimpa mobil mereka.

“Untuk korban meninggal sudah dibawa ke RSUD Sipirok, Tapanuli Selatan. Dan supir yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit di Padangsidimpuan,” kata Tarigan.

Supervisor Bidang Komunikasi PT NSHE (North Sumatra Hydro Energy), Seno, mengaku masih mengumpulkan keterangan dari pihak kontraktor (PT Sinohydro).

“Informasi masih kami kumpulkan dari pihak kontraktor,” ujar Seno singkat ketika dimintai konfirmasi awak media. (JN-Irul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *