P.SIDIMPUAN| Seorang suami sah secara agama (Sirih), Muhammad Syandi Rio Sinaga mengungkapkan istrinya menjadi korban dugaan Sindikat Perdagangan Manusia (Human Trafficking) di Kota Padangsidimpuan.
Hal itu diungkapkan oleh Rio Sinaga (31) tahun melalui Kuasa Hukumnya, Ary Azi, SH pengacara muda dan kritis dalam membela hak masyarakat kepada awak media, Rabu (12/02/25).
Ary Azi, SH menceritakan, bahwa klienya sudah melakukan segala upaya dari mulai melapor ke Badan Perlindungan Migran Indonesia (BPMI) dibawah naungan Kementerian Luar Negeri di Kota Batam.
Namun upaya itu tidak kunjung juga ia dapatkan kabar atau hilang kontak dari sang istri klienya bernama Siti Rohaijah mulai dari tanggal 22 Januari tahun 2025 hingga saat ini.
“Saya hilang kontak dengan istri, jadi untuk mencari kebenaran istri saya datang ke Padangsidimpuan menemui seorang berinisial “L” agen jalur bekerja di luar negeri ke Malaysia,” ungkap Ari advokat muda Tabagsel menirukan perkataan klienya.
Diceritakannya, klienya sempat berkomunikasi dengan istrinya Siti Rohaijah tanggal Januari 2025 tentang keberangkatannya ke Malaysia.
Untuk memastikan lagi kelegalitas jalur pekerja perseorangan tersebut, klienya pergi ke salah satu ruko yang ada di Jalan Thamrin Kota Padangsidimpuan menemui seorang wanita paruh baya inisial “L” diduga kuat agen sindikat pekerja TKI illegal.
“Dibilangnya iya mau berangkat, kenapa? Sampe di sana diurus surat-suratnya, katanya,” ucap L kepada kepada Rio.
Kemudian, klienya konsultasi dengan yang lebih tahu terkait pekerjaan imigran bahwasanya bekerja itu harus dari penyalur pekerja Perusahaan (PT), klienya mengkonfirmasi ke salah satu pegawai Imigrasi di Sibolga yang berhubungan dengan inisial L bernama SH pembuat paspor isterinya yang bekerja di Malaysia.
Pegawai Imigran Sibolga Benarkan Siti Mengurus Paspor Melalui Inisial L
Hal itu dibenarkan oleh inisal SH kepada Rio bahwa istrinya membuat paspor yang dititipkan oleh inisial L dari agen pekerja ke Malaysia.
” Oh ya betul, ada istrimu buat paspor. Dibilang inisial L mau pergi jalan-jalan mendampingi saudara L ke Malaysia. Lengkap semua dokumennya dan paspor untuk pendamping dan penjamin juga ada,” kata SH ke Rio.
Jadi, dari hal ini Rio curiga dan bertanya kepada L kenapa bisa paspor jalan-jalan yang tujuannya sebenarnya untuk bekerja. Dari pertanyaan itu komunikasi Rio dengan L menjadi terputus.
Rio Berinisiatif Selidiki L Mencari Posisi Istrinya Siti Gunakan Nomor Baru
Kemudian, Rio berinisiatif membuat Whats App (WA) dengan memakai nomor baru mengirim pesan ke inisial L, bahwa ia adalah Siti istrinya Rio mau pulang dari Malaysia.
“Bu ini WA baru aku Siti,” ketik Rio. Dibalas L, “Loh kau bisa pakai WA,” pesan itu dijawab Rio suami Siti, iya bu aku pulang saja bu,” terangnya tanpa tahu konteksnya seperti apa.
Melihat jawaban pesan WA, inisial L pun langsung menjawab seakan membentak. ” Kau ya Siti, jangan cari masalah sama aku. Ku jempu kau sekarang,” sebut L di pesan WA.
Pesan itu pun dijawab Rio yang dikira Siti, ” lagian lakiku marah-marah begini-begini”, pesanpun dijawab L, kalau marah lakimu, kau telpon saja lakimu kita berangkat. Kita berangkat lakimu nggak tahu, kaupun loak kali,” kata L.
Dari chat WA tersebut, Rio menilai kuat dugaan si L yang membawa istrinya ke Malaysia.
“Jadi dari situ berarti saya tahu oh si L ini yang membawa istri saya ini ke Malaysia,” imbuhnya.
Sebelumnya kata Rio, dirinya ada menghubungi 4 kontak. Namun hanya 3 kontak telepon yang bisa ia hubungin, salah satunya berinisial R dan T diketahui satu kampung dengan istrinya di Labuhan Rasoki sebagai penghubung ke inisial L.
Ahmad Penampung Pekerja di Malaysia Muncul Usai Dikabari Siti Pulang
Diceritakan Rio, penampung pekerja di Malaysia itu bernama Ahmad saudara dari inisial L. Rio mengetahuinya setelah ia mengaku sebagai Siti memberi kabar akan pulang ke kampungnya.
Usai memberi kabar, seorang pria mengaku Ahmad dengan nomor Malaysia memberi pesan dari WA menanyakan kenapa Siti pulang, padahal Ahmad sudah mengantarnya ke majikan di Malaysia.
Dari hal inilah, kata Rio, dirinya mengetahui bahwa bernama Ahmad lah yang diduga menampung istrinya dan pekerja lain dari daerah lain.
Menanggapi keterangan Rio suami Siti, pengacara Rio dan beberapa wartawan meminta penjelasan terkait Istri Rio yang dipekerjakan di Malaysia hingga tak kunjung ada kabar, inisial L mengatakan bahwa semua harus kita Hadapi resiko dari pekerjaan pasti ada kita tidak akan menghindar masalah.
Inisial L pemilik salah satu tokoh di Jalan Thamrin Kota Padangsidimpuan menceritakan, bahwa Siti dibawakan kepadanya melalui orang di facebook yang bernama Riri macam macam lah namanya.
Dalam pertemuan itu, kata L, ada pembicaraan tentang uang ganti penggantian pengurusan paspor Siti sebesar Rp 2 Jt.
“Kau ganti paspor kau bayar 2 juta dengan saya intinya ada kesepakatan kau mau aku mau jadi sama sama jalan,” ujar L wanita dengan senyuman mengayutkan itu.
L juga menyebutkan, awalnya ia bilang alasanya berangkat ke Malaysia untuk jalan-jalan. Tapi dirinya mengakui bahwa ada kesepakatan antara mereka secara pribadi.
Sebab, kata L, bila melalui pencari kerja panjang peosesnya dari Disnaker dengan banyak macam syarat seperti pelatihan selama 3 bulan sampe orang nggak makan menunggu itu.
“Kalau saya bilang awal jalan jalan tapi ini di kerjakan kesepakatan antara kita dan pribadi. Kalau kita melalui pencari kerja panjang prosesnya pake disnaker, pake pelatihan pakai segala macam selama tiga bulan. Tiga bulan itu orang gak makan, sebab orang yang kesana itu butuh makan,” jelasnya.
L menegaskan, pemberangkatan tenaga kerja itu melalui jalur pribadi dan ia juga mengakui bahwasanya pekerjaan ini salah.
“Semua pekerjaan ini salah kalau ada yang keberatan. Kalau tidak keberatan kenapa harus salah?. Sebab dalam hukum dunia ini semua salah, tapi kalau kita untuk membantu orang apa salahnya?. Tapi tidak semua peraturan itu bisa kita jalankan, banyak loh yang salah,” ucapnya. (Tim)