MEDAN – 5 oknum personil dari Satres Narkoba Polrestabes Medan diduga mengintimidasi dan mengintervensi Wartawan saat melakukan peliputan penangkapan 2 orang kasus Narkoba di Jalan Terusan, Desa Bandar Setia, Jumat (26/08/2022) sekitar pukur 20:30 Wib.
Menurut keterangan Alam yang berprofesi sebagai wartawan dan korban intimidasi oleh oknum personil dari Satres Narkoba Polrestabes menyebutkan, intervesi itu dialaminya saat melakukan liputan dan mengambil gambar serta video, ketika terjadi penangkapan 2 orang kasus narkoba berinisial HE dan BA.
“Polisi dari Satres Narkoba Polrestabes Medan melakukan penangkapan 2 orang kasus narkoba berinisial HE dan BA, seketika itu saya langsung melakukan liputan dan mengambil gambar serta vidio untuk bahan berita. Setelah saya dapat keterangan dan kedua tersangka diamankan ke dalam mobil mereka (polisi red) menghampiri saya untuk menghapus gambar dan vidio tersebut,” kata Alam kepada wartawan.
Alam mengatakan, dirinya sempat dihampiri mereka (polisi red) untuk menghapus gambar dan video tersebut.
“Setelah saya dapat keterangan dan kedua tersangka diamankan ke dalam mobil mereka (polisi red) menghampiri saya untuk menghapus gambar dan video tersebut,” kata Alam.
Oknum polisi tersebut, kata Alam sempat menyebutkan ” “Awas..awas.hei HP awas..awas jangan video-video.
Diketahui, Alam telah menerangkan identitasnya sebagai wartawan, namun oknum polisi Polrestabes Medan itu menghiraukan perkataanya sehingga ia mendapat prilakuan yang tidak baik.
“Ada sekitar 5 orang yang mengkelilingi saya, dengan nada tinggi mereka bilang “hapus vidio itu, sini saya liat sini” kata Alam menirukan lagi ucapakan polisi tersebut.
Karena kalah jumlah dan kalah suara Alam mengharuskan untuk memberikan HP miliknya kepada oknum polisi Polrestabes tersebut dan menghapus semua hasil liputanya pada saat itu.
“Merasa diri saya terancam, dengan terpaksa semua dihapus hingga diperiksa sedetail mungkin HP milik saya dan ketika mereka meninggalkan lokasi pun, saya juga diawasi mereka memastikan saya tidak mengeluarkan HP untuk merekam kembali, saya benar-benar tertekan dan tidak tahu apa modus mereka membuat seperti itu ke saya,”keluh Alam.
Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Tatareda ketika dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut melalui pesan singkat Whatsapp, Sabtu (27/8/2022), dirinya enggan merespon ketika dikonfirmasi hal tersebut.(Jai)