Personel Korps Musik Nadimpu Kecewa: Tidak Ada Uang Transportasi di Upacara Harkitnas 2025

P.SIDIMPUAN| Jelajahnews – Personel Korps Musik Nadimpu Pemerintah Kota Padangsidimpuan menyampaikan kekecewaan mendalam usai mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar di Stadion H.M. Nurdin, Selasa (20/05/25).

Kekecewaan itu muncul lantaran tahun ini mereka tidak menerima uang transportasi seperti yang biasanya diberikan pada tahun-tahun sebelumnya.

Padahal, mereka tetap menjalankan peran penting dalam menyukseskan upacara kenegaraan yang sarat makna tersebut.

“Kami merasa tidak dihargai. Tahun sebelumnya kami masih menerima hak kami. Alasan efisiensi anggaran itu menurut kami justru mengabaikan peran dan kontribusi kami,” ujar salah satu personel Korps Musik Nadimpu kepada wartawan dengan raut wajah kecewa.

Personel Korps Musik menyayangkan keputusan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemko Padangsidimpuan yang menyatakan tidak ada lagi anggaran untuk uang transportasi karena alasan efisiensi.

Mereka menilai alasan tersebut tidak tepat dan merugikan para pelaksana teknis di lapangan.

“Tahun lalu kami masih menerima uang transportasi. Tapi sekarang diberitahu bahwa dana itu tidak ada. Padahal kami tetap latihan, hadir sejak pagi, dan mengiringi upacara dengan semangat. Tapi hak kami justru dipotong,” tambahnya.

Ia juga mempertanyakan skala prioritas pemerintah dalam mengambil kebijakan efisiensi anggaran.

“Kalau memang ingin efisien, kenapa bukan anggaran lain yang dievaluasi? Kenapa harus hal yang langsung menyangkut orang-orang di lapangan? Ini bukan soal nominal, tapi bentuk penghargaan terhadap tugas kami,” tegasnya.

Sementara itu, Bendahara Bagian Kesra, Saleh, dalam keterangannya menyebut bahwa pihaknya memang tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk transportasi Korps Musik Nadimpu.

“Biaya transportasi kegiatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2025 ini tidak ada lagi dari Kesra, karena mereka sudah digaji dari Bagian Umum,” ujarnya singkat.

Namun pernyataan Saleh mendapat kritik, terutama setelah ia memberikan respons yang dinilai arogan terhadap keluhan yang disampaikan ke media.

“Kenapa mereka harus mengadu kepada kalian (wartawan)? Jadi ini menjadi isu bagi kalian,” ucapnya saat dikonfirmasi.

Pernyataan tersebut memicu reaksi dari sejumlah pihak yang menilai bahwa sebagai pejabat publik, seharusnya Saleh bersikap lebih terbuka terhadap kritik dan keluhan internal, bukan justru menyalahkan mereka yang menyuarakan aspirasi melalui media.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Wali Kota Padangsidimpuan maupun Kepala Bagian Kesra terkait polemik ini.

Personel Korps Musik Nadimpu berharap ke depan kebijakan anggaran dapat ditinjau kembali, dan komunikasi antarbagian dalam tubuh pemerintah kota bisa berjalan lebih baik, terbuka, dan saling menghargai.

“Kami hanya ingin didengar dan dihargai. Jangan sampai semangat nasionalisme kami malah dikecewakan oleh kebijakan yang tidak berpihak pada kami yang bekerja,” tutup salah satu personel. (JN-Irul)