TOBA – Keberadaan Ikan Iblis Merah atau dijuluki ikan ‘red devil’ yang populasinya mengancam nelayan di kawasan perairan Danau Toba rupa-rupannya mendapat perhatian serius dari Bupati Toba Poltak Sitorus.
Bentuk perhatian Bupati merespon keluhan dan keresahan nelayan di kawasan perairan Danau Toba. Sebelumnya disampaikan ikan iblis merah ‘red devil’ atau disebut ikan tayo-tayo dan lauhan telah merugikan nelayan selama kurang lebih tiga tahun.
Alhasil, sang Bupati Toba pada Kamis (14/04/2022) akhirnya turun langsung menyaksikan tangkapan nelayan Ikan Iblis Merah ‘red devil’ di pinggiran Danau Toba di Desa Sibuntuon Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba.
Sambil menyaksikan hasil tangkapan ikan tayo-tayo, salah satu nelayan Manditar Manurung menyampaikan keluhannya kepada Bupati, bahwa dalam tiga tahun terakhir masyarakat nelayan sama sekali tidak pernah memperoleh hasil tangkapan ikan semenjak ikan tayo tayo ini berkembang pesat di perairan Danau Toba.
Timbul masalah terbesar bagi nelayan, mereka merugi terus-menerus lantaran ikan iblis merah atau ikan tayo tayo tersebut merusak jaring serta memangsa telur anakan ikan secara buas.
Kemudian nilai jualnya pun tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan para nelayan sehingga tak jarang mereka merugi tanpa memperoleh hasil yang menguntungkan.
Seiring dengan masalah yang dihadapi nelayan tersebut, Bupati Toba Poltak Sitorus mengajak masyarakat nelayan untuk bersama-sama mencari manfaat lain atas keberadaan ikan iblis merah atau ikan tayo-tayo ini.
“Misalnya, menjadikan ikan ini sebagai makanan yang dapat di daur ulang dan sebagai pakan ternak,” harapnya.
Bupati juga menyampaikan, melalui koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, pihaknya mengajak para nelayan melakukan penangkapan ikan predator secara berkesinambungan agar hasil tangkapan dapat di olah kembali menjadi makanan bernilai tambah seperti keripik.
“Mari para nelayan bersabar karena saat ini Pemkab Toba akan berupaya untuk mencari solusi dengan berkoordinasi dengan berbagi pihak termasuk Pemprov Sumatera Utara melalui Gubernur Edy Rahmayadi.
“Beliau (Gubsu) sampaikan akan segera tangani bersama-sama dengan kepala daerah di seluruh daerah pinggiran Danau Toba,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Ketapang Sahat Manullang menyampaikan, salah satu alternatif mengembangkan ekosistem adalah dengan cara mengurangi jumlah volume ikan tayo tayo melalui penangkapan dan perlahan kembali diisi (restocking) dengan ikan alami habitat Danau Toba dengan size minimal 5 cm, karena bila dibawah itu akan jadi mangsa bagi ikan tayo tayo.
Usai memberikan semangat dan arahan kepada nelayan, Bupati Poltak Sitorus bersama-sama dengan nelayan melakukan penaburan benih ikan mujahir sebanyak 50.000 ekor dan khusus di pinggiran Danau Sibuntuon.
Benih ikan mujahir ini berasal dari bantuan Regal Spring Aquafarm sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Turut mendampingi Bupati Toba, Plt Asisten Pemerintahan Eston Sihotang, Kadis Ketapang Sahat Manullang, Kadis LHK Rajaipan Sinurat, Plt Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Plt Kadis Koperindag Salomo HK Simanjuntak, Camat Uluan Henry Butarbutar dan Kepala Desa Sibuntuon. (JNS/JJ)