TAPSEL– Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu mengatakan bahwa, hingga saat ini pihaknya terus melakukan berbagai cara dan inovasi guna menciptakan lapangan kerja di daerah yang dipimpinnya. Termasuk di antaranya dengan menghadirkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) di Tapsel.
Harapan kami, para peserta yang di latih di UPTD BLK Tapsel dapat mengikuti setiap rangkaian pelatihan dengan serius. Kami banyak menghadirkan paket pelatihan, yang kesemua pesertanya itu membludak. Namun pelatihan yang kita berikan secara gratis ini, tidak mengurangi kualitas.
“Oleh karena itu saya minta kepada para peserta untuk dapat mengikutinya dengan serius. Supaya nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru di Tapsel,” ujar Bupati saat membuka pelatihan berbasis kompetensi (PBK) Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, di aula UPTD BLK Kabupaten Tapsel, Siharang Karang, Kota Padang Sidempuan, Selasa (31/1) pagi.
Dalam acara yang di gelar dengan berbagai paket pelatihan tersebut, Bupati meyakini jika di ikuti dengan serius, maka peserta yang ikut dalam pelatihan ini akan sukses. Sebagai contoh, ada sebahagian Ibu-ibu yang ikut latihan membuat cake (kue) yang sebelumnya di adakan di Sipirok sudah bisa menghasilkan kue dengan citarasa yang enak.
Lalu mereka bergabung membuka usaha bakery. Dan kini, cake tersebut sudah punya pangsa Pasar sendiri, yakni di sekitar Batang Toru dan Sipirok. Lebih lanjut Dolly menyampaikan, usaha tersebut di dorong untuk masuk dalam kategori elektronik, sehingga bisa bekerjasama dengan pemerintah dari berbagai lapisan.
Pada kegiatan yang juga di rangkai dengan Bimtek Petugas Retribusi Pasar Rakyat se-Kabupaten Tapsel yang di inisiasi Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM Daerah tersebut, Bupati mengaku bahwa hasil dari BLK itu tidak cukup hanya menghasilkan produk saja. Lebih dari itu, pihaknya juga mengupayakan untuk membantu pengurusan izin maupun pemasaran produk hasil dari BLK Tapsel agar di kenal di dunia luar.
Di balik itu, kita juga beri pelatihan dalam hal pemasaran digital. Agar, para peserta yang sudah di latih di BLK bisa pasarkan produknya jauh lebih maksimal. Produk Tapsel sudah ada yang memesan dari KJRI yang ada di Turki dan baru-baru ini di bawa ke Afrika Selatan.
“Hal seperti inilah kami dorong agar terjadi pemesanan berulang.Terakhir, kami harapkan Bapak/Ibu kembali kami ingatkan agar semangat saat mengikuti pelatihan. Lalu praktek, praktek dan praktek. Yang pada akhirnya bisa menghadirkan lapangan kerja minimal bagi sanak keluarga atau masyarakat sekitar,” harap Bupati.
Sementara, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tapsel, Achmad Raja Nasution, mengurai, bahwa, pelatihan ini di gelar dalam rangka mencetak para tenaga ahli baik di bidang formal maupun informal. Dia mengatakan, bahwa peserta sebelum mengikuti latihan telah melewati tahap seleksi agar ilmu yang di dapat, sesuai dengan kompetensi masing-masing.
“Kemudian, di BLK ini ada juga pelatihan dasar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bagi siswa SMK di Tapsel yang sudah lulus dari ujian di Sekolah. Di harapkan, anak SMK ini sudah mengetahui tahapan K3 sebelum mereka memasuki dunia kerja,” jelas Raja.
Sedangkan, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM Tapsel, Novita Sari Wahyuni, dalam laporannya menjelaskan, maksud dan tujuan Bimtek Petugas Retribusi Pasar Rakyat se-Kabupaten Tapsel ini agar calon petugas retribusi yang di latih dapat memiliki sertifikat kelayakan yang di keluarkan oleh UPTD-BLK Kabupaten Tapsel.
“Sertifikat itu menjadi dasar kepada Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM dalam menetapkan SK penetapan petugas retribusi dan keamanan pasar rakyat,” tuturnya.
Lanjut Novita, bahwa upah yang akan di bayarkan kepada petugas Pasar Rakyat telah di tampung dalam APBD 2023 yang di sertai dengan jaminan kesehatan dari BPJS yang semua itu di tanggung oleh daerah. Sedangkan untuk pelatihan petugas retribusi belum di tampung dalam APBD 2023.
“Namun mengingat pentingnya kegiatan dimaksud, besar harapan kami agar dapat di tampung dalam P-APBD 2023,” ungkap Novita.
Adapun petugas yang ikut pada pelatihan ini, sambungnya, adalah petugas retribusi PAD Pasar Rakyat yang berasal dari seluruh kecamatan yang berjumlah 29 orang terdiri dari 26 orang petugas retribusi dan 3 orang petugas keamanan.
Novita menyebut, bahwa pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk melatih dan membina calon Petugas Retribusi Pasar. Sedangkan pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari dimulai sejak 1-3 Februari 2023.
“Sementara untuk petugas keamanan Pasar Rakyat akan di laksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pelatihan petugas keamanan OPD se-Tapsel,” pungkasnya.
Tampak hadir, Ketua TP PKK Tapsel Ny Rosalina Dolly Pasaribu beserta Sekretaris, Kabag Umum BBPVP Medan Budi Raharjo, Kadis Sosial Parlindungan Harahap, Kadis Pendidikan Arman Pasaribu, Kalaksa BPBD Umar Halomoan Daulay, Plt. Kadis PUPR Fahri Ananda, Kabag Prokopim Isnut Siregar dan para peserta pelatihan. (JN-Irul)