Geger! Mayat Pria Pejerat Babi Ditemukan Tewas di Kebun Salak

SIDEMPUAN– Seorang pria berprofesi sebagai petani pejerat babi ditemukan tidak bernyawa dalam keadaan posisi terlungkup di area perkebunan salak.

Mayat pria yang ditemukan diketahui bernama Unconik Panggabean (40) warga Desa Tandihat Baru, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (30/5/23) sore.

Julpan Harahap (48) yang merupakan tetangga korban menyebutkan, sekitar pukul 09:00 wib, korban pergi ke kebun salak warga di Desa Sibangkua dengan tujuan ingin menjerat babi.

Sekitar pukul 10:00 wib, korban tiba di lokasi dan langsung memasang jerat babi. Tak berselang lama, seekor babi berhasil dijerat.

Kemudian, kata Julpan, sekitar pukul 14.00 wib, korban tak kunjung kembali dari kebun. Julpan mencari sembari berteriak memanggil nama korban, namun tak kunjung mendapat sahutan.

Setiba di lokasi kejadian, Julpan melihat korban dengan posisi telungkup dalam kondisi tidak bernyawa atau sudah meninggal dunia.

“Masyarakat yang ikut mencari menghubungi keluarga korban.Sekitar pukul 14.30 wib keluarga korban sampai ditempat,” ungkapnya.

Selanjutnya, Julpan dengan masyarakat sekitar melaporkan kejadian itu ke Polsek Batangtoru dan personilpun langsung bergerak cepat ke lokasi yang dilaporkan.

“Personil Polsek Batangtoru tiba ditempat kejadian dan langsung melakukan tindakan pendalaman dan menangani kejadian tersebut,” jelas Julpan.

Dari hasil pemeriksaan medis yang dilaksanakan di Rumkit Bhayangkara TK IV Polda Sumut oleh Kapuskesmas Angkola Barat An. Faridda Hannum Harahap menyatakan, mata korban mengeluarkan darah, hal tersebut dikarenakan pecahnya pembulu darah pada mata disebabkan tekanan darah tinggi.

Selain itu, pada tubuh/badan korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan/penganiayaan, dan bagian tubuh korban ada beberapa tertusuk duri salak dan sudah dicabut oleh keluarga korban pada saat di TKP

Sementara, dari keterangan keponakan korban yakni, Ronaldi Hutagalung bahwa kegiatan keseharian korban adalah sebagai pemburu/penjerat babi hutan.

Dan keluarga korban juga menerangkan bahwasanya korban memiliki penyakit sesak nafas dan penyempitan jantung. (JN-Irul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *