SERGAI – Dukungan masyarakat terhadap relokasi Pekan Lelo ke Pasar Rakyat Sei Rampah terus berdatangan. Bahkan dukungan ini muncul dari pihak yang sebelumnya keras menolak kebijakan relokasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai).
Ini terlihat ketika salah seorang eks-pedagang Pekan Lelo, Nita Yulida Marpaung, hadir langsung untuk menemui Bupati Sergai H. Darma Wijaya, di ruang kerjanya di Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (21/1/2022).
“Kedatangan saya pada hari ini adalah bentuk pernyataan dukungan terhadap kebijakan Pemkab Sergai untuk merelokasi pasar demi menata ibu kota,” ungkap Nita Yulida.
Dirinya mengaku, sudah mulai bisa melihat dari perspektif yang lebih jernih dan mau menerima rencana yang lebih besar yang melatarbelakangi kebijakan ini. Selain itu, Ia juga baru memahami maksud baik Pemkab Sergai terkait keberadaan Pekan Lelo yang memang menyalahi Peraturan daerah (Perda) Kabupaten Sergai, ungkapnya sembari menambahkan jika niat baik Pemkab Sergai adalah untuk menata ibukota Kabupaten Sergai sekaligus memberikan kepastian berusaha bagi para pedagang yang tergolong dalam UMKM.
“Niat Pak Bupati Sergai saya akui sudah baik. Karena itu akhirnya saya ambil keputusan untuk ikut mendukung kemajuan Sergai,” tegasnya.
Wanita yang dijuluki sebagai “Ratu Lelo” ini juga mengaku dirinya sebagai korban provokasi. Hal inilah yang membuatnya sempat tidak mampu melihat sisi positif kebijakan relokasi.
Karena itu dia mengajak pedagang yang masih bertahan dan tidak mau direlokasi agar segera mengubah pendirian dan mulai membuka diri menerima kebijakan positif yang ditawarkan Pemkab Sergai.
“Untuk teman-teman yang masih belum pindah, mari berpikir bijak. Tidak perlu mempersulit diri. Kita sama-sama dukung kebijakan pemerintah. Tidak ada pemerintah yang ingin rakyatnya menderita,” tutupnya.
Bukan cuma Nita, hari ini ruang kerja Bupati juga kedatangan tamu dari latar belakang yang sama. Adalah Muhammad Yunus, yang juga eks pedagang Lelo yang memutuskan untuk menerima kebijakan relokasi.
“Ini murni kesadaran pribadi. Tidak ada paksaan dari pihak manapun. Saya minta maaf kepada masyarakat dan Pemkab Sergai jika keputusan saya sebelumnya mungkin membuat kericuhan,” ucapnya.
Adapun alasan Muhammad Yunus untuk beralih mendukung kebijakan relokasi ialah bukti nyata yang ia lihat dari lokasi pasar relokasi yang menurutnya sudah tertata rapi.
“Saya sudah lihat sendiri bagaimana pasar relokasi yang disediakan oleh pemerintah, fasilitasnya sudah baik. Baik dari segi lapak atau fasilitas pendukung lainnya, sudah baik” ungkapnya.
Pria yang sudah hitungan tahun berdagang di Pekan Lelo ini akhirnya juga mengajak seluruh pihak yang masih kontra terhadap relokasi agar berkenan pindah dan mengikuti imbauan pemerintah.
“Ini semua tentu jadi salah satu upaya kita sebagai masyarakat untuk membantu pemerintah mewujudkan Sergai yang Maju Terus,” tandasnya.
Ikut mendampingi, Asisten Ekbangsos Nasrul Azis Siregar, Kadis Perindag, Roy C P Sitorus Pane, Kasatpol PP Muhammad Wahyudhi, Kabid Pasar Disperindag Janatal Manurung dan Kabid Penegakan Perda Satpol PP Sergai Ewin Tarigan. (Jai)