TAPSEL – Aksi unjuk rasa yang sedianya akan berlangsung di Kantor Kejari Tapsel, Kantor DPRD Tapsel dan Kantor Bupati Tapsel pada Rabu (9/11/2022) kemarin gagal digelar. Rencananya pukul 10.00 WIB.
Hal ini gagal lantaran ada kabar tak sedap diduga dapat “upeti” atau “dorongan amplop” dari oknum baju coklat yang tak dikenal. Sehingga unjuk rasa gagal dilaksanakan.
Dugaan ini berhembus kencang, dimana “upeti” atau “dorongan amplop” itu diduga diterima oleh PD Forum Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum Sumatera Utara (Formasih) Tapsel.
Perihal kabar tersebut dikonfirmasi awak media melalui rekan mereka [PD Formasih], Alfansyah Lubis, Kamis (10/11/2022).
Alfansyah menyampaikan, dirinya tidak mempermasalahkan jikalau ingin “86”, dan terserah bagi mereka.
Akan tetapi, jika hal itu benar sungguh sangat memalukan dan menjadi tamparan keras bagi dirinya dan rekan-rekannya.
“Kalau memang mereka ingin “86” terserah mereka. Tapi tinggal lagi nafas mereka yang perlu sama kita apa masih hidup. Seandainya kejadian itu betul, itu suatu tamparan kejam terhadap kita,” kata Alfansyah kesal.
Sebelumnya, Ketua PD Formasih Tapsel Wesly Gea kepada wartawan menyebut akan menggelar aksi unjuk rasa terkait proyek P-APBD 2022 dengan menghadirkan jumlah massa raturan orang.
Alfansyah Lubis menceritakan, setelah mendapat informasi itu dirinya sangat kecewa, karena ada seorang aktivis berinisial P yang mendanai aksi unjuk rasa tersebut. Dari P ia memperoleh informasi.
“Aku dapat infonya malam itu, disitulah aku kecewanya, rupanya ada abang berinisial P orang aktivis juga yang mendanai aksi unjuk rasa itu. Tiba-tiba malam itu kira-kira jam 01:00 WIB masih jumpa orang itu, tapi pihak baju coklat sudah nelepon-nelepon,” ungkapnya.
Singkat cerita, lanjut Alfansyah, diduga bertemu orang itu [oknum baju coklat) dengan Wesly Gea [Ketua PD Formasih]. Dan Ia mendapat info itu dari P sang pendana.
Alfansyah yakin dengan feelingnya, bahwa Wesly Gea sudah ada 86. Karena sampai saat ini rekannya, Reynaldi Sitegar tidak ada kabar lagi, lantaran diduga mereka takut sehingga pergi alias menghilangkan jejak.
“Aku malu begitu ceritanya, cuma kita kecewa, janjinya mereka minta tolong mengajak kita ikut demo. Disuruh si Wesly lah kami menyewa mobil. Karena nggak jadi demo akhirnya membayarlah kami untuk sewa mobil itu,” terangnya rasa kecewa.
Sempat terbit di pemberitaan di salah satu media online, bahwa para peserta aksi demo dari PD Formasih mendadak hilang jejak yang diduga diculik oleh orang tak dikenal (OTK).
Pasalnya salah satu dari mereka, Reynaldi Siregar sempat menghubungi Alfansyah Lubis melalui WhatsApp meminta bantuan.
Dikatakan kepadanya, Reynaldi Siregar diculik oleh 3 orang dengan menggunakan mobil box yang tak dikenalnya.
Saat itu diminta mengirim sharelock dan posisinya berada diwilayah rumah makan Batu Nadua Indah, Kota Padang Sidempuan.
Namun ketika di cek kesana tidak ada di lokasi, dan dari situ kecurigaan Alfansyah mulai muncul.
“Sekitar jam 8.30 pagi Reynaldi Siregar sempat menghubungi saya melalui WhatsApp bang, dia minta tolong, dan dia bilang dia dibawa 3 orang yang tidak dia kenali pakai mobil box. Ketika saya minta sharelock posisinya disekitar rumah makan Batu Nadua Indah, namun saat kami cek kesana tidak ada,” ujarnya.
Kemudian, pengakuan Reynaldi kepada dirinya, ia dijemput mobil box atas suruhan dari Wesly Gea, rekan Reynaldi yang hendak melakukan aksi unjuk rasa hari itu.
“Menurut pengakuan Reynaldi Siregar tadi malam saat mereka mengajak dia, OTK ini menanyakan kepadanya “Kau kawan si Wesly Gea yang mau demo besok kan, naiklah ke mobil disuruh si Wesly kami jemput kau dan kemudian Raynaldi naik ke mobil. “Tolong bantu saya bang, saya tidak tahu sedang berada dimana ini,” ujar Raynaldi kepada Alfansyah dalam pembicaraan diujung telepon.
Dipenghujung telepon, kata Alfansyah, Reynaldi terdengar gugup dan saat menelepon berada di kamar mandi sembari mengatakan “udah ya bang udah datang mereka dari kamar mandi nya saya nelepon ini,” ucapnya menirukan.
Disisi lain, berita di salah satu media, Rabu (9/11/2022) malam, ia merasa di prank dengan kejadian tersebut, dimana Reynaldi sudah ditemukan di Sibolga disalah satu tepi pantai. Informasi itu disampaikan rekan Alfansyah lewat telepon.
“Malam kemarin saya ditelepon kawan, bahwa mereka sudah ditemukan di wilayah Sibolga dan saat ditemukan, mereka kabarnya sedang duduk di tepi pantai. Saya merasa di prank dengan kejadian ini,” tambahnya.
Alfansyah menduga, dirinya dihubungi Reynaldi hanya untuk mengaburkan perhatian publik dari aksi unjuk rasa tersebut yang seyogiahnya digelar hari itu.
“Saya menduga Reynaldi sengaja menelepon saya, seolah-olah dirinya diculik untuk menutupi indikasi issu yang beredar luas bahwa aksi demo mereka diduga sudah 86 (berdamai),” pungkasnya. (JN-Irul)