Minggu, 09 November 2025 WIB

Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, DPRD Desak Polisi Usut Tuntas

Irul Daulay - Minggu, 02 November 2025 09:53 WIB
Mahasiswa Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, DPRD Desak Polisi Usut Tuntas

SIBOLGA | Jelajahnews.id - Tragedi memilukan mengguncang Kota Sibolga. Seorang mahasiswa bernama Arjuna Tamaraya (21) ditemukan tewas setelah dikeroyok sekelompok pria di Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Jumat dini hari (31/10/2025).

Aksi brutal tersebut terekam jelas oleh kamera CCTV masjid. Dalam rekaman yang beredar, tampak lima pria mengenakan kaus berwarna oranye, biru muda, merah hati, biru, dan putih bergaris memasuki teras masjid sekitar pukul 03.17 WIB.

Mereka menggiring korban ke teras sebelum melakukan penganiayaan secara sadis. Pria berbaju oranye dan putih tampak menendang korban yang mengenakan jaket biru hingga terjatuh.

Salah satu pelaku bahkan memijak kepala korban hingga kejang, kemudian menyeret tubuhnya ke luar masjid.

Korban yang sudah tak berdaya diseret hingga ke jalan, sementara beberapa orang lain terlihat berada di sekitar lokasi tanpa berupaya menolong.

Wakil Ketua DPRD Sibolga: "Ini Tamparan untuk Kita Semua"

Kejadian tragis ini memicu keprihatinan mendalam dari Wakil Ketua DPRD Sibolga, H. Muhammad Jamil Zeb Tumori, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Sibolga.

"Ini tindakan biadab dan sangat mencoreng nilai kemanusiaan, apalagi terjadi di rumah ibadah," ujarnya dengan nada geram, Sabtu (1/11/2025).

Menurut Jamil, peristiwa tersebut menjadi cermin kemerosotan moral generasi muda yang perlu segera disikapi bersama.

"Kejadian ini tamparan keras bagi kita semua. Saya turut berduka karena korban Arjuna juga telah kehilangan kedua orang tuanya. Ini sungguh menyayat hati," ucapnya.

Desak Polisi Tangkap Pelaku Tanpa Pandang Bulu

Jamil Zeb Tumori mendesak Polres Sibolga agar segera menangkap seluruh pelaku pengeroyokan.

"Kepada pihak kepolisian, saya meminta agar seluruh pelaku segera ditangkap dan diproses hukum tanpa alasan apa pun. Rumah Allah bukan tempat kekerasan," tegasnya.

Ia juga berharap masyarakat tidak menyebar spekulasi, melainkan mempercayakan penanganan kepada aparat penegak hukum.

Keluarga Korban Memohon Keadilan

Suasana duka menyelimuti keluarga korban di Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Salah seorang kerabat korban berharap DPRD dan kepolisian mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Kami mohon agar kasus ini benar-benar diusut sampai ke akar. Arjun tidak pantas mati dengan cara seperti itu," ucapnya sambil menangis.

Beberapa anggota keluarga juga tampak histeris saat jenazah tiba di rumah duka.

Korban Masih Mahasiswa, Orang Tua Sudah Tiada

Data dari Dinas Dukcapil menyebut, Arjuna Tamaraya lahir di Sibolga pada 15 Juli 2004. Ia berstatus mahasiswa dan tinggal di Jalan Utama Lorong KRH No. 7, Kelurahan Kalangan, Pandan, Tapanuli Tengah.

Kedua orang tuanya, Harjuman dan Fariyanti, diketahui telah meninggal dunia. Kini, Arjuna menyusul mereka dalam usia muda, meninggalkan duka mendalam bagi kerabat dan rekan-rekannya.

Sementara itu, Kapolres Sibolga AKBP Eddy Inganta hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan kasus pengeroyokan yang menewaskan Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga.

Pihak kepolisian disebut masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat. (JN-A.Nisa)

Editor
: Irul Daulay
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru