Rabu, 15 Oktober 2025 WIB

Binaan Agincourt Martabe, Sanggar Sopo Daganak Siap Harumkan Nama Daerah di Indonesia Menari”

editor - Senin, 13 Oktober 2025 15:45 WIB
Binaan Agincourt Martabe, Sanggar Sopo Daganak Siap Harumkan Nama Daerah di Indonesia Menari”
Foto: Penari budaya daerah wadah Sanggar Seni Sopo Daganak dari Binaan PT Agincourt Resource (PTAR) melaksanakan latihan.

TAPSEL | Jelajahnews.id - PT Agincourt Resources Tambang Emas Martabe kembali memantapkan langkahnya dalam pembinaan seni dan budaya daerah melalui Sanggar Seni Sopo Daganak.

Perusahaan tambang emas tersebut tengah mempersiapkan penari-penari muda Tapanuli Selatan untuk tampil di ajang bergengsi "Indonesia Menari" tingkat nasional.

Meski pernah menyabet Juara Umum I se-Indonesia, semangat anak-anak muda yang tergabung di sanggar binaan Perkumpulan Sahabat Cerdas (PERSADA) ini tak pernah padam.

Mereka terus berlatih rutin demi menampilkan tarian terbaik yang akan mewakili nama Batang Toru dan Tapanuli Selatan di tingkat nasional.

Latihan Ketat Jelang Pentas Nasional

Ketua PERSADA, Dastri Sejoli Harahap, menjelaskan bahwa latihan untuk ajang ini sudah dimulai sejak Agustus lalu dengan intensitas tinggi.

"Anak-anak sudah menjalani sekitar 15 kali latihan. Kami tidak hanya fokus pada tari dan musik tradisional, tapi juga mengasah kemampuan di musik modern, drama, vokal, puisi, hingga pantomim," ungkapnya kepada Jelajahnews.id, Kamis (13/10/2025).

Menurut Dastri, Sanggar Sopo Daganak bukan sekadar tempat menari. Setiap tahun, sanggar ini memiliki tiga event utama, yakni Pentas Seni Anak dua kali dalam setahun, serta Festival Sanikoda yang menjadi ajang kompetisi antar sanggar dari berbagai daerah.

"Setiap latihan punya target yang jelas. Mereka berlatih selama enam bulan untuk satu pementasan besar. Tujuannya agar anak-anak tidak hanya menari, tapi juga belajar konsistensi dan tanggung jawab," jelasnya.

Deretan Prestasi dan Rencana ke Luar Negeri

Sopo Daganak bukan pendatang baru di dunia seni tari. Sebelumnya, sanggar ini telah menorehkan prestasi membanggakan di berbagai ajang, antara lain, Juara II Lomba Tari di Kota Padangsidimpuan.

Selanjutnya mereka juga meraih Juara Harapan di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), dan Juara II pada Festival Hidayah Nusantara di Jakarta.

"Kami juga pernah diundang tampil ke Singapura dan Turki. Namun karena faktor keamanan di sana, keberangkatan sementara diundur ke tahun depan," tambah Dastri.

Para peserta yang aktif di sanggar ini berusia antara 13 hingga 20 tahun, sementara untuk kelompok pemula sudah bisa bergabung sejak usia 5 tahun.

Bukan Sekadar Menari, Tapi Mendidik Karakter

Pelatih sanggar, Putri Norma Sari Hasibuan, menegaskan bahwa Sopo Daganak tidak hanya mencetak penari, tetapi juga menumbuhkan karakter positif bagi anak-anak.

"Kami ingin anak-anak disiplin, percaya diri, dan mampu bekerja sama. Di sini mereka tidak hanya belajar menari, tapi belajar menjadi pribadi yang kuat dan menghargai sesama," terangnya.

Putri menambahkan, latihan di sanggar mencakup tari tradisional dan modern, teater, vokal, hingga ekspresi tubuh. "Kami ingin mereka tumbuh sebagai generasi yang mencintai budaya dan berani mengekspresikan diri," ujarnya.

Kisah Ana Syafitri Daulay: Dari Batang Toru ke Jakarta

Salah satu penari muda berbakat, Ana Syafitri Daulay (17), sudah bergabung sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD pada tahun 2018.

"Saya jadi lebih percaya diri tampil di depan umum dan bisa melestarikan budaya Indonesia. Yang paling berkesan waktu tampil di Festival Nusantara Jakarta karena itu lomba tingkat nasional," ungkapnya kepada wartawan.

Ana kini telah menguasai lebih dari 10 tarian daerah, mulai dari Tari Tap Sel, Tokbah, Melayu, Pakpak, Jawa, hingga Papua. Ia berharap bisa menjadi penari hebat yang membawa nama Batang Toru ke kancah internasional.

Wadah Generasi Cerdas dan Cinta Budaya

Dengan dukungan penuh dari PT Agincourt Resources serta pembinaan PERSADA, Sanggar Seni Sopo Daganak menjadi salah satu ikon kebanggaan Tapanuli Selatan dalam pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda.

Meski terkendala waktu karena padatnya aktivitas sekolah, semangat anak-anak ini tidak pernah surut. Mereka percaya, kerja keras dan dedikasi akan membuahkan hasil di panggung nasional "Indonesia Menari".

"Yang terpenting bagi kami bukan sekadar menang, tapi bagaimana anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berani, kreatif, dan cinta budayanya," tutup Dastri optimistis. (JN-Irul)

Editor
: Irul Daulay
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru