P.SIDIMPUAN| Jelajahnews.id - Jagat maya digegerkan oleh sebuah video berdurasi 50 detik yang viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan seorang balita terbaring lemah di ranjang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Pokenjior, Kecamatan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan, Jumat (19/09/2025).
Dalam video itu, terdengar suara Parlagutan Siregar, ayah sang balita, dengan nada putus asa menyebut anaknya sedang sekarat namun tidak mendapat pelayanan medis.
Situasi semakin tegang ketika seorang perawat perempuan terdengar menanggapi bahwa petugas ada di tempat. Parlagutan pun membantah keras klaim tersebut.
"Tidak ada pelayanan! Anak saya tidak diperiksa di Puskesmas Pokenjior," teriak Parlagutan sembari mencari keberadaan perawat lain di ruangan berbeda.
Ketika bertemu seorang perawat lain, ia kembali meluapkan kekecewaannya.
"Anak saya tengok dulu bu, tidak ada pelayanan!" katanya lantang.
Kronologi di Balik Video Viral
Informasi yang dihimpun awak media menyebut peristiwa itu terjadi sehari sebelumnya, Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Sang balita dibawa ke Puskesmas dalam kondisi kritis, mengalami pendarahan di telinga hingga tak sadarkan diri.
Namun, kekecewaan keluarga mencuat lantaran merasa anaknya tidak segera ditangani. Jeritan sang ayah yang terekam jelas dalam video semakin memperkuat persepsi publik bahwa pelayanan darurat tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Bantahan Pihak Puskesmas
Menanggapi hebohnya video, perawat Nurleli Pohan mengklaim dirinya sudah melakukan pemeriksaan awal dan berkonsultasi dengan dokter.
Hal senada disampaikan perawat Nurhana Pohan yang menyebut pasien telah dibersihkan telinganya sebelum diarahkan untuk dirujuk.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pokenjior, Ikrima Pohan, menegaskan pelayanan sudah sesuai SOP dan membantah adanya penelantaran pasien.
"Tidak ada niat menolak pasien. Semua tindakan dilakukan sesuai kondisi medis," ujarnya.
Namun, klaim pihak Puskesmas justru dipatahkan oleh rekaman video yang beredar luas.
Jeritan orang tua pasien yang menyebut "tidak ada pelayanan" jelas terekam, memperlihatkan adanya kesenjangan antara keterangan resmi dan apa yang benar-benar terjadi di lapangan.
Peristiwa ini pun menuai sorotan tajam publik. Banyak warganet mempertanyakan profesionalisme tenaga medis di Puskesmas, terlebih saat kondisi darurat yang seharusnya mendapat penanganan cepat.
Kasus ini kini masih menuai tanda tanya besar: benarkah pelayanan sesuai SOP, atau justru ada kelalaian yang membuat publik marah?. (JN-Irul)