SAMOSIR| Jelajahnews - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menegaskan komitmennya terhadap praktik pertambangan berkelanjutan.
Komitmen itu dipaparkan melalui gelaran talk show bertajuk “Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan” yang berlangsung di Samosir, Sumatra Utara, Senin (26/05).
Kegiatan ini bukan sekadar diskusi, tetapi menjadi simbol nyata dari keseriusan PT Agincourt Resources dalam menerapkan tata kelola pertambangan modern yang mengutamakan efisiensi, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Talk show tersebut menghadirkan Kepala Inspektur Tambang Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, sebagai narasumber utama.
Menariknya, agenda ini juga dirangkai dengan peluncuran resmi Lomba Karya Jurnalistik Tambang Emas Martabe 2025, yang mengangkat tema “ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam aksi Tambang Berkelanjutan Menuju Harmoni Masyarakat dan Lingkungan.”
[caption id=\"attachment_37898\" align=\"aligncenter\" width=\"500\"]

Foto: Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio, membuka talk show bertajuk “Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan” yang digelar di Samosir, Sumatra Utara, Senin (26/5/2025). Dok: PTAR.[/caption]
Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, menegaskan bahwa seluruh langkah perusahaan berpijak pada filosofi “Living in Harmony”menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan aktivitas bisnis.
“Kami berkomitmen menjalankan operasional tambang yang tidak hanya efisien dan aman, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat sekitar,” ujar Muliady.
Selain Hendra Gunawan, talk show ini juga menghadirkan pembicara lain yang turut memperkuat diskusi, yaitu Lana Saria (Staf Ahli Kementerian ESDM), Onrizal, Ph.D. (Dosen Fakultas Kehutanan USU), dan Syaiful Anwar (Superintendent Environmental Site Support PTAR).
ESG Bukan Sekadar Tren, Tapi Masa Depan Industri Tambang
Dalam paparannya, Hendra Gunawan menekankan bahwa penerapan prinsip ESG kini menjadi prasyarat utama dalam operasional tambang yang berkelanjutan.
“Reklamasi, pengelolaan lingkungan, dan pascatambang bukan lagi pilihan, tapi sebuah keharusan. Penerapan prinsip ESG merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan daya saing industri,” tegas Hendra.
Sementara itu, Onrizal, Ph.D., menilai PTAR telah melampaui ekspektasi standar industri dalam aspek konservasi hayati. Mulai dari pembangunan canopy bridge untuk primata, pengembangan stasiun riset, hingga patroli berbasis masyarakat, menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menjaga ekosistem Batang Toru.
Jurnalis Diajak Jadi Mitra Perubahan Lewat Lomba Jurnalistik 2025
Dalam kesempatan yang sama, Katarina Siburian Hardono, Senior Manager Corporate Communications PTAR, secara resmi meluncurkan Lomba Karya Jurnalistik 2025 Tambang Emas Martabe.
Kompetisi ini terbuka untuk jurnalis dari seluruh Indonesia, dan akan berlangsung dari 27 Mei hingga 31 Oktober 2025.
“Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi. Kami ingin mendorong peningkatan kualitas karya jurnalistik, sekaligus memperkuat pemahaman tentang pentingnya ESG dalam industri pertambangan,” ujar Katarina.
Para pemenang tidak hanya berkesempatan meraih hadiah uang tunai senilai puluhan juta rupiah, tetapi juga akan diajak dalam ekspedisi lapangan eksklusif ke Tambang Emas Martabe.
Informasi lebih lanjut dan panduan pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi PTAR: https://agincourtresources.com. (JN-Irul)