Bimtek P4GN, Muslimat NU Sidimpuan Garda Terdepan Lawan Narkoba Lewat Dakwah

P.SIDIMPUAN | Jelajahnews.id – Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Padangsidimpuan menunjukkan komitmen serius dalam memerangi peredaran narkoba.

Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan aktif mereka dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat P4GN yang digelar Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tapanuli Selatan.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin – Selasa (23–24 Juni 2025), di Aula Masjid Agung Al-Abror Kota P.Sidimpuan. Kehadiran Muslimat NU menjadi sorotan karena membawa semangat perlawanan terhadap narkoba dari sisi keagamaan.

Bimtek ini mengusung tema besar penguatan peran ormas dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Sebanyak 25 peserta dari berbagai organisasi masyarakat ternama hadir mengikuti kegiatan ini. Termasuk di antaranya dari BKMT, Muhammadiyah, Aisyiyah, Alwashliyah, dan komunitas pengajian akbar.

Keterlibatan Muslimat NU menjadi bagian penting dalam kolaborasi strategis lintas organisasi.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat undangan resmi BNNK Tapsel nomor B/447/VI/KA/PM.00/2025/BNNK. Program ini merupakan bagian dari rencana nasional yang tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2025.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan mengacu pada peraturan perundang-undangan terkait P4GN. Sehingga kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas dari bahaya narkoba.

Muslimat NU Padangsidimpuan, sebagai organisasi perempuan berbasis keagamaan, melihat bahaya narkoba sebagai ancaman serius bagi masa depan keluarga.

Perkuat Peran Ibu lewat Pendekatan Agama

Ketua PC Muslimat NU Kota Padangsidimpuan, Rohayati Nasution, S.Pd,S.Ag menekankan pentingnya pengawasan terhadap generasi muda melalui peran aktif kaum ibu.

Dalam pandangannya, pendekatan keagamaan adalah cara paling ampuh untuk membentengi anak-anak dari bahaya narkoba.

Karena itu, Muslimat NU siap berada di garda depan dalam kampanye antinarkoba di lingkungan perempuan dan keluarga.

“Narkoba telah merusak banyak generasi. Lewat pendekatan keagamaan, kami mengajak kaum ibu untuk lebih aktif mengawasi anak-anak dan remaja agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba,” tegas Rohayati.

Ia juga menambahkan bahwa para ibu memiliki kekuatan moral dan spiritual yang dapat membentuk karakter anak.

Oleh karena itu, edukasi antinarkoba harus dimulai dari rumah dengan bekal nilai-nilai agama.

Dalam berbagai forum pengajian, Muslimat NU akan terus menyuarakan bahaya narkoba secara rutin dan terstruktur.

Bentuk Agen P4GN dari Akar Rumput

Ketua Tim Pemberdayaan Masyarakat BNNK Tapanuli Selatan, Nursana Dumaria Sagala, SKM, mengapresiasi kehadiran organisasi keagamaan dalam kegiatan ini.

Ia menyebut kolaborasi dengan ormas menjadi langkah krusial dalam memperluas jaringan penggiat P4GN di masyarakat.

Menurutnya, peran aktif Muslimat NU akan menjadi penyambung lidah penting dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi tentang bahaya narkoba.

Selain itu, kegiatan ini juga menciptakan agen perubahan dari kalangan ibu rumah tangga hingga aktivis keagamaan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan penggiat-penggiat P4GN dari akar rumput,” ujar Nursana.

Ia menegaskan bahwa masyarakatlah yang paling memahami dinamika sosial di sekitarnya.

Karena itu, pendekatan partisipatif seperti ini sangat efektif dalam pencegahan narkoba. Pihaknya berharap, setelah pelatihan ini, peserta dapat meneruskan edukasi ke lingkungan masing-masing.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Padangsidimpuan, Iptu Junaidi Pardede, SH, MH, hadir sebagai narasumber utama dalam Bimtek ini.

Dalam penyampaiannya, ia menegaskan bahwa narkoba adalah ancaman lintas batas yang tidak bisa ditangani oleh aparat semata. Oleh sebab itu, sinergi antara kepolisian, BNN, dan elemen masyarakat sangat dibutuhkan.

Ia juga menekankan pentingnya peran ormas dalam menjangkau masyarakat melalui pendekatan yang lebih humanis dan persuasif.

“Ancaman narkoba bukan hanya tugas polisi atau BNN saja,” kata Iptu Junaidi.

Ia menambahkan bahwa masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam deteksi dini.

Dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan menjadi penyambung informasi yang efektif. Mereka harus bisa menyampaikan bahaya narkoba dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat luas.

Partisipasi Muslimat NU dalam Bimtek ini menjadi gambaran bahwa perang terhadap narkoba bisa dimulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga.

Dengan semangat pengabdian dan misi sosial keagamaan, Muslimat NU siap mengedukasi kaum ibu, pemuda, hingga masyarakat akar rumput.

Pelatihan ini tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga semangat baru dalam membentuk masyarakat yang sehat, produktif, dan religius. BNNK Tapanuli Selatan berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut secara berkala. (JN-Irul).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *