TOBA – Perusahaan kertas PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang sebagian menganggap sebagai perusak lingkungan, kembali didemo oleh puluhan masyarakat Kabupaten Toba, Sumatera Utara, ditulis Jumat (1/4/2022).
Kali ini, aksi unjuk rasa yang dipusatkan di pintu masuk gerbang timbangan PT. TPL di Desa Tangga Batu, Kecamatan Parmaksian, Porsea tersebut menuntut tutup PT TPL.
Gerakan masyarakat dari Aliansi Gerak Tutup Toba Pulp Lestari (TPL) dan Forum Parparean Bersama (FPB) melakukan unjuk rasa dengan tuntutan Tutup TPL berjalan aman dan kondusif.
Unjuk rasa yang dikawal ketat oleh personil Polres Toba dan Koramil Porsea tersebut, menyampaikan tujuh poin-poin penting yang menjadi tuntutan para peserta aksi.
Adapun ketujuh poin-poin penting tersebut sebagai berikut:
1. Tutup PT TPL karena tidak ada manfaat bagi masyarakat setempat.
2. PT TPL adalah perusahaan rasis telah mengadu domba masyarakat diwilayah Kabupaten Toba.
3. Agar pemerintah Kabupaten Toba mencabut izin konsesi PT TPL.
4. Menutup PT TPL adalah adalah langkah terbaik untuk mensejahterakan bangsa Batak di wilayah Kabupaten Toba.
5. Angkutan-angkutan PT TPL yang beroperasi hingga sekarang ini yang sudah merusak banyak jalan umum, khususnya diwilayah sekitaran Kecamatan Porsea Kecamatan Parmaksian, Kecamatan Siantar Narumonda.
6. Tidak adanya toleransi oleh pihak PT TPL dalam hal ini Humas Perusahaan PT TPL yang kurang bersinergi dengan ormas-ormas setempat dilingkungan Perusahaan PT TPL.
7. Laksanakan Akta 54 dengan memperdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja di PT TPL.
Selain itu, tampak pengamanan cukup ketat yang dimaksudkan untuk mewujudkan keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas, serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada aksi massa yang melaksanakan unjuk rasa.
Kasubbag Humas Polres Toba, Iptu Bungaran Samosir menginformasikan, bahwa peserta aksi unjuk rasa turut menggunakan 1 unit mobil pickup L300 yang bertuliskan Komando.
Kata Bungaran, saat aksi unjuk rasa berjalan, personil Polres Toba dan personil Koramil Porsea ikut mengawal dan mengamankan agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas, dimana massa dari unras diperkirakan kurang lebih 30 orang menyampaikan aspirasinya kepada PT TPL. (JNS/JJ)