TAPUT – Sebuah video yang memperlihatkan aksi pria dan wanita melakukan tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap Medina Manullang (34) viral di media sosial facebook (FB).
Peristiwa itu disebut terjadi pada Rabu (12/1/2022) lalu pukul 21.00 WIB di sebuah kedai tuak di pajak Tarutung, Kelurahan Hutatoruan VI, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Medina Manullang resmi melaporkan peristiwa penganiayaan dirinya ke Polres Tapanuli Utara, Polda Sumut, Jumat (15/4/2022) kemarin.
Terlapor adalah Pasangan suami istri (pasutri) Zulkarnain Purba (ZP) dan Yessi Sibagariang (YS).
Laporan diterima oleh Aiptu RK Simanjuntak dengan Nomor: STTLP/55/IV/2022/SPKT/POLRES TANPANULI UTARA/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 15 April 2022.
Kapolres Taput, AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung saat dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus penganiayaan terhadap Medina Manullang yang ditangani oleh pihaknya mengatakan, bahwa pelaku ZP sudah dilakukan penahanan.
“ZP tadi sore sudah ditahan pak. Dan bahan releasenya besok akan dishare Kasi Humas,” pungkasnya singkat, Sabtu (16/4/2022) malam.
Hal senada disampaikan Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walfon Baringbing menegaskan, bahwa pelaku penganiayaan yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) ZP dan YS sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, yang sudah ditahan polisi hanya ZP, semetara istrinya YS tidak dilakukan penahanan dengan pertimbangan kondisi kurang sehat dan anaknya masih kecil-kecil. Kendati demikian kedua tersangka tetap berlanjut proses hukumnya.
“ZP dan YS sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Namun yang sudah kita tahan hanya ZP, sedangkan Istrinya YS tidak kita tahan dengan pertimbangan YS kurang sehat dan anaknya juga masih kecil-kecil. Namun untuk kedua orang tersebut proses hukum tetap berlanjut,” ujar Aiptu Walfon Baringbing menjawab pertanyaan jelajahnews.id.
Sebelumnya, Keluarga Besar Toga Manullang se-Indonesia dan seluruh dunia mengecam keras atas tindakan kekerasan tersebut.
Mpr Manullang dan Pdt Agus Manullang mewakili Toga Manullang se-Indonesia mendatangi Polres Tapanuli Utara di Jalan Suprapto, Kecamatan Tarutung pada Jumat (15/4/2022).
“Mewakili Toga Manullang seluruh Indonesia membuat pelaporan atas dugaan penganiayaan terhadap ito kami (Dina br Manullang) yang viral di medsos, itulah kedatangan kami ke Polres Taput,” pungkasnya di dampingi Medina Manullang, Jumat (15/4/2022).
Lebih lanjut, kata Mpr, tujuan pelaporan Toga Manullang ke Polres Taput agar pelaku diproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. “Agar pelaku diproses secara hukum,” tandasnya.
Dikatakan, korban tadinya sedang berada di Pekanbaru-Riau, namun disampaikan agar hadir dan datang ke Tapanuli Utara untuk membuat laporan kasus penganiayaan yang dialaminya ke Polisi.
Diakui Mpr, selama tiga malam dirinya tidak tidur lantaran marga Toga Manullang se Indonesia banyak menghubungi dan menyampaikan agar kasus penganiayaan yang dialami Dina br Manullang agar diperhatikan dan diproses hukum.
“Saya tiga malam tidak tidur, karena seluruh marga Manullang se-indonesia menelepon saya, dikatakan masa di Bonapasogit ito kita dianiaya tidak tau, sehingga saya tidak tidur saking banyaknya telepon, dan itulah sebabnya kami mewakili marga Manullang untuk membuat laporan kasus penganiayaan tersebut,” tuturnya.
Viral di Media Sosial Facebook.
Medina Manullang diduga dianiaya sepasang suami istri (pasutri) videonya viral dan beredar luas di media sosial Facebook. Video penganiayaan wanita tersebut diduga berada di salah satu kedai tuak di pasar Tarutung, Tapanuli Utara.
Video yang diunggah akun Facebook Erika Sianturi terlihat bahwa Medina Manullang dipukuli secara membabi buta juga ditendang seperti binatang hingga tersungkur kelantai.
Amatan jelajahnews.id, Jumat (15/4/2022) si pengunggah video menuliskan caption bahwa korban Medina Manullang saat ini sudah keadaan sehat.
Dan jauh sebelum sembuhnya korban mengalami luka lebam di bagian wajah.
“Dina br manullang adalah seorang korban, sekarang si kaka ini lagi aman ditangan yang tepat dan dalam keadaan sehat walaifiat, walaupun sebelum sampai ke sini muka keadaan hancur karena dianiaya, itu pengakuan si kaka, bersambung,” tulis akun facebook Erika Sianturi diunggah tiga hari lalu.
Dalam video berdurasi singkat itu tampak korban Medina Manullang lunglai dilantai semen sembari minta tolong agar penganiyaan dihentikan kedua pelaku.
“Nunga be tulang, natulang,” rintih korban diiringi suara menahan sakit tendangan kaki kedua pelaku. (JNS/BTM)