TOBA – Sudah tiga tahun spesies ikan predator ‘Red Devil’ berada di perairan Danau Toba. Kemudian keberadaan spesies itu pun dikeluhkan beberapa nelayan yang konon sudah meresahkan dan mengganggu nelayan, Jumat (8/4/2022).
Selanjutnya, keresahan para nelayan itu pun sampai ketelinga Bupati Toba Poltak Sitorus. Alhasil, pada Kamis (7/4/2022) sang Bupati berkunjung sekaligus meninjau kelokasi di Desa Lumban Gaol, Tambunan untuk mendapatkan informasi mengenai jenis ikan atau dampak yang ditimbulkan spesies tersebut.
Dalam kunjungannya ke lokasi, Bupati Toba menyampaikan kepada nelayan bahwa permasalahan ikan predator yang ada saat ini juga pasti dialami oleh nelayan-nelayan lain disekitar Danau Toba.
Olehnya karena itu, Pemerintah Kabupaten Toba akan segera berkoordinasi dengan Pemkab yang ada disekitar Danau Toba dan Pemprovsu agar dapat mengambil langkah-langkah supaya ikan ini dapat dimusnahkan.
Sementara, seorang nelayan Reynold Tambunan meluapkan keresahannya dihadapan Bupati, bahwa keberadaan spesies ikan itu sangat meresahkan dan mengganggu, karena jenis ikan ini merupakan pemangsa alami bagi telur dan benih dari ikan-ikan yang ada di Danau Toba, sehingga mengakibatkan hasil tangkapan para nelayan mengalami penurunan yang drastis.
Bukan hanya Reynold, nelayan lain seperti Nikson Tambunan juga menyampaikan bahwa dalam kurun tiga tahun terakhir, hasil tangkapan ikan menurun drastis karena akibat dari benih dan telur-telur ikan menjadi makanan bagi ikan tayo-tayo (nama yang lazim diberikan masyarakat setempat).
Olehnya, Nikson berharap kepada pemerintah agar segera mengambil solusi, tindakan serta mengatasi keluhan maupun keresahan masyarakat nelayan. Hal lain yang merugikan masyarakat nelayan adalah bahwa spesies ikan tersebut tidak memiliki nilai ekonomis bagi nelayan karena tidak laku dipasarkan karena rasanya kurang enak dikonsumsi dan terlalu banyak durinya.
Tampak hadir mendampingi Bupati, Pj Asisten Pemerintahan Eston Sihotang, Kadis Ketapang Sahat Manullang, Plt Kadis Kominfo Sessmon Butarbutar, Kepala Badan Kesbangpol Josib Broztito Sianipar, Kabag Pemerintahan Samuel Lumbanraja, Kabag Protokol dan Komunikasi Try Sutrisno Pandapotan. (JNS/JJ)
