NIAS – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengunjungi Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Kamis (17/2/2022). Tujuannya untuk akselerasi vaksinasi Covid-19, terutama bagi lanjut usia (Lansia) dan anak usia 6-11 tahun.
Dalam arahannya, Gubsu Edy Rahmayadi bersama Pangdam I/BB Mayjen Hassanudin dan Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menyampaikan, kehadirannya bersama di Kepulauan Nias karena kabupaten/kota ini merupakan yang terjauh dari ibukota dan terpisah perairan. Dalam kondisi pandemi Covid-19, terjadinya penyebaran virus cukup mengkhawatirkan karena posisinya berada di satu pulau.
“Kalau kita lihat virus ini, berbahaya kalau Nias tidak ditangani. Inilah hasil diskusi kita bersama Pangdam dan Kapolda,” ujar Gubernur, pada acara yang digelar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Gunungsitoli, Kelurahan Pasar Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli.
Untuk itu, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara di Gunungsitoli yang memfasilitasi tempat kegiatan tersebut, yakni Kanwil Kemenag setempat, pengelola sekolah serta pemerintah kabupaten/kota se-Kepulauan Nias. Dukungan itu pun dinilai menjadi motivasi bagi pemerintah provinsi bersama unsur Forkopimda lainnya.
“Nias dan Gunungsitoli itu sekarang level 3, sudah tanda peringatan ke arah level 4. Kalau sudah naik, semua ditutup, jalan disekat, sekolah tidak boleh dan pasar ditutup, ini berbahaya. Untuk itu kepada bupati dan walikota, sampaikan benar-benar kepada masyarakat,” jelas Edy.
Kepada masyarakat, Edy berpesan, bahwa tindakan aparat aktif mengajak vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan adalah bagian dari tugas dan bukti kepedulian negara atas kondisi rakyatnya. Sebab, tanpa disiplin, pandemi Covid-19 akan sulit ditangani.
“Jangan dianggap mereka (aparat) marah-marah. Aparat ini sayang kepada rakyat, karena virus ini hanya bisa putus jika dilakukan dengan protokol kesehatan, intinya masker (Prokes), jangan pernah tinggalkan,” tambah Gubernur.
Langkah penting lainnya, kata Gubernur, yakni vaksinasi yang terus dikejar hingga ke desa-desa. Meskipun kesannya memaksa, namun semua itu agar imunitas rakyat meningkat, terutama menghadapi Covid-19, sehingga sekalipun harus terkena, tidak menyebabkan sakit parah.
“Untuk itu mari kita sedapat mungkin mengejar ini. Tolong dikejar supaya rakyat kita selamat. Saya tahu kalian capek, tetapi inilah tugas kita,” sebut Gubernur, sembari menyampaikan terima kasih kepada TNI/Polri atas perannya selama ini.
Senada dengan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengatakan, kondisi penularan Covid-19 varian Omicron, khususnya di Gunungsitoli lebih tinggi saat ini dibanding Agustus 2021 saat varian delta melanda.
“Untuk Gunungsitoli kasus paling tinggi itu 34 kasus (varian delta). Tetapi untuk sekarang ini, sudah mencapai 37 kasus. Meskipun bedanya 3, tetapi itu berbahaya. Termasuk Nias, dulu 10 kasus, sekarang naik 16 kasus,” terang Panca.(JNS)